HARIAN DISWAY - Pemungutan suara dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak rampung. Hasilnya, Anda sudah tahu, tak akan jauh beda dengan hasil hitung cepat (quick count).
Di Jawa Timur, para pasangan calon (paslon) tunggal yang melawan kotak kosong di lima daerah pun demikian. Mereka hampir bisa dipastikan menang.
Itu berarti sejarah kemenangan kotak kosong masih dipegang oleh Pilwali Makassar 2018 silam.
BACA JUGA:Lima Kotak Kosong Tumbang di Jatim, Termasuk di Surabaya
Tetapi, dalam pilkada kali ini, para pendukung kotak kosong mampu memberi kejutan bagi para paslon tunggal sekaligus petahana.
Setidaknya di dua daerah yang besar di Jatim: Kabupaten Gresik dan Kota Pasuruan.
Paslon petahana Pilkada Kabupaten Gresik nomor urut 1 Fandi Akhmad Yani - Asluchul Alif (Yani-Alif) dipastikan keluar sebagai pemenang pada Pilkada 2024. Berdasarkan hasil hitung cepat, keduanya meraup suara 56,84 persen.
BACA JUGA:Ini Fokus Eri-Armuji Jika Menang Lawan Kotak Kosong
Sedangkan kotak kosong kalah, tetapi menunjukkan perlawanan yang cukup besar, yakni dengan perolehan suara 37,37 persen.
Calon Gubernur Jawa Timur Tri Rismaharini, Sekretaris DPD PDI Perjuangan Sri Untari, Wakil Bendahara DPD Susi Cecilia, serta pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani – Asluchul Alif hadir di Rakercabsus PDIP Gresik.-PDIP Jatim-
Sisanya, 5,80 persen suara dinyatakan tidak sah. Yani-Alif cukup terkejut dengan perolehan suara kotak kosong.
Apalagi, di sejumlah tempat pemungutan suara (TPS), kotak kosong meraih kemenangan telak. Setidaknya ada tujuh TPS yang didominasi oleh kotak kosong.
BACA JUGA:5 Paslon Petahana Lawan Kotak Kosong di Jawa Timur, Pertaruhkan Legitimasi
Misalnya, di TPS 001, Desa Padangbandung, Dukun. Yani-Alif mendapatkan 81 suara sedangkan Kotak Kosong meraup 238 suara.
Begitu pula di TPS 018 Desa Kembangan, Kebomas Gresik, Yani Alif hanya mendapatkan 96 suara. Sementara kotak kosong unggul dan mendapatkan 203 suara.