HARIAN DISWAY - Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menanggapi isu terkait dugaan penggunaan aparat negara dalam Pilkada Jawa Tengah 2024 untuk mendukung pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin.
Menurutnya, isu tersebut hanya dapat dibuktikan jika ada laporan resmi ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan selanjutnya dilakukan penyelidikan.
“Jadi saya pikir apa yang disampaikan tadi dan juga kemudian ada di beberapa media, mungkin baru akan bisa dibuktikan apabila kemudian ada laporan ke Bawaslu, ke Gakkumdu,” ujar Dasco di Gedung DPR RI, Kamis, 28 November 2024.
Namun, Dasco enggan memberikan komentar lebih lanjut terkait isu yang ditujukan kepada pasangan calon kepala daerah yang diusung oleh Partai Gerindra tersebut.
Ia hanya meyatakan bahwa akan menunggu terkait ada tidaknya yang melaporkan hal tersebut ke Bawaslu.
“Nanti kita akan lihat bagaimana prosesnya,” kata Dasco.
Sebelumnya, beredar kabar bahwa Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri mencermati kekalahan pasangan calon kepala daerah yang diusung partainya dalam Pilkada Jawa Tengah 2024.
BACA JUGA:Wakil Ketua Umum Gerindra Sebut Program Makan Gratis Ditunda, Baru Mulai Januari 2025
Dia menduga bahwa kekalahan tersebut terkait dengan penggunaan sumber daya dan aparat negara yang mempengaruhi hasil perolehan suara.
“Di Jawa Tengah misalnya, saya mendapatkan laporan betapa masifnya penggunaan penjabat kepala daerah, hingga mutasi aparatur kepolisian demi tujuan politik elektoral,” kata Megawati, Rabu, 27 November 2024.
Presiden RI kelima tersebut menegaskan bahwa dia sangat memahami karakteristik pemilih di Jawa Tengah, yang merupakan basis pendukung PDI-P.
Megawati berbagi pengalamannya selama tiga kali terpilih sebagai anggota DPR RI berkat dukungan kuat dari provinsi tersebut.
BACA JUGA:Gerindra Bantah Tudingan Isu Jokowi Cawe-cawe Pembentukan Kabinet Prabowo
D ia juga menyebutkan bahwa selama ini, dia selalu menyaksikan pergerakan rakyat dan militansi para simpatisan dalam mendukung PDI-P.
“Jawa Tengah bukan hanya ‘Kandang Banteng’. Namun menjadi tempat persemaian gagasan nasionalisme dan patriotisme. Saya melihat energi pergerakan rakyat, simpatisan, dan kader yang militan dan seharusnya tidak akan terkalahkan jika pilkada dilakukan secara fair, jujur, dan berkeadilan," ungkapnya.