HARIAN DISWAY - DPR RI menyuarakan pembatasan penggunaan gawai (gadget) di lingkungan sekolah. Anggota Komisi X DPR Karmila Sari mengungkapkan pentingnya pengawasan ketat penggunaan gawai di sekolah.
Menurut Karmila, maraknya konten negatif di media sosial berdampak buruk pada siswa, sehingga pembatasan gawai sangat diperlukan.
“Kita harus memfilter penggunaan gawai di sekolah. Banyak perundungan dan kasus baru yang muncul dari konten di media sosial. Koordinasi dengan Kominfo perlu untuk memantau dan mengurangi dampak negatif ini,” kata Karmila dikutip dari laman resmi DPR, Sabtu, 30 November 2024.
“Kita harus memfilter penggunaan gawai di sekolah. Banyak perundungan dan kasus baru yang muncul dari konten di media sosial. Koordinasi dengan Kominfo perlu untuk memantau dan mengurangi dampak negatif ini,” imbuhnya.
BACA JUGA:Australia Sahkan Undang-Undang Larangan Anak di Bawah 16 Tahun Gunakan Media Sosial
BACA JUGA:Australia Bersikukuh Batasi Remaja Mengakses Media Sosial
Sebelumnya, parlemen Australia baru saja mengesahkan undang-undang pelarangan penggunaan media sosial bagi anak dibawah usia 16 tahun. Hal tersebut berangkat dari kekhawatiran terkait dampak negatif media sosial.
Senat Australia menyetujui undang-undang ini pada 28 November 2024 dengan suara 34 mendukung dan 19 menolak.
Perdana Menteri Anthony Albanese juga mendukung penuh kebijakan ini, menyebut media sosial sebagai sumber tekanan sosial dan potensi bahaya bagi anak-anak.
BACA JUGA:Australia Sahkan Undang-Undang Larangan Anak di Bawah 16 Tahun Gunakan Media Sosial
“Kami ingin anak-anak memiliki masa kecil yang seharusnya dan memastikan para orang tua tahu bahwa kami mendukung mereka,” ujarnya.
Meskipun sekitar 77% warga Australia mendukung kebijakan ini, sejumlah pihak khawatir larangan ini dapat membuat anak-anak terisolasi dan menghambat perkembangan sosial mereka.
Elsie Arkinstall, anak berusia 11 tahun, menilai media sosial juga membawa manfaat positif, terutama dalam mempelajari hal-hal baru yang sulit ditemukan di buku.
BACA JUGA:Sambut Bonus Demografi, Alumni IPNU Dorong Pelajar Profesional dan Berkarakter
"Anak-anak harus bisa mengeksplorasi hal-hal baru karena Anda tidak bisa mempelajari semuanya hanya dari buku," kata Elsie, dikutip dari AFP.