Pelaminan Kosong tidak hanya memiliki narasi yang kuat. Tetapi juga kolaborasi berbagai pihak yang mendukung pertunjukan itu.
Pendekatan interdisipliner yang melibatkan seni, budaya, dan isu sosial menjadikan pementasan itu sebuah peristiwa seni yang tidak hanya menggugah kesadaran di atas panggung, tetapi juga di ruang-ruang diskusi masyarakat.
BACA JUGA:Persiapan Paskah Paroki Hati Kudus Yesus, Gongnya di Teater Penyaliban Yesus saat Jumat Agung
Sebagai generator utama dalam karya itu, Ading mencoba membuktikan bahwa teater dapat menjadi medium yang ampuh untuk menyuarakan isu-isu perempuan secara mendalam dan relevan.
"Pelaminan Kosong bagi saya akan membuka ruang refleksi dan dialog yang memperkuat posisi perempuan dalam dunia seni dan kehidupan sehari-hari," pungkasnya.(*)