Menteri PPPA: 1 dari 4 Perempuan di Indonesia Alami Kekerasan Fisik dan Seksual

Minggu 08-12-2024,10:53 WIB
Reporter : Roisatun Nadhiroh*
Editor : Heti Palestina Yunani

HARIAN DISWAY - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia Arifah Fauzi mengungkapkan bahwa 1 dari 4 Perempuan di Indonesia pernah mengalami kekerasan fisik dan seksual.

Angka tersebut berdasarkan hasil survei pengalaman hidup perempuan nasional tahun 2024. Hal ini dikatakan Arifah saat memberikan sambutan pada acara Jalan Santai dan Kampanye Bersama Dare to Speak Up.

Diselenggarakan dalam rangka Peringatan 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan Tahun 2024 di Taman Budaya Dukuh Atas, Jakarta Pusat pada Minggu, 8 Desember 2024.

Menurutnya, tingkat kekerasan terhadap perempuan menjadi tantangan serius. Data menunjukkan bahwa kekerasan terhadap perempuan masih menjadi tantangan serius. Survei pengalaman hidup perempuan nasional tahun 2024 telah menunjukkan.

BACA JUGA: Prabowo Persiapkan Kabinet Baru, Veronica Diisukan Jadi Menteri PPPA 

BACA JUGA: Korban Kekerasan di Daycare Depok Didampingi Kementerian PPPA 

Bahwa 1 dari 4 perempuan Indonesia pernah mengalami kekerasan fisik atau seksual. Untuk hal yang lebih lanjut Arifah mengatakan bahwa angka ini tidak hanya mengingatkan tentang skala masalah.

Tetapi juga tentang pentingnya keberanian untuk berbicara dan bertindak. "Kampanye Dare to Speak Up hadir untuk menguatkan perempuan mengingatkan mereka bahwa mereka tidak sendiri," tambahnya.

MenPPPA menjelaskan UU tindak pidana kekerasan seksual dan berbagai upaya lainnya telah membawa harapan baru. Saat ini semakin banyak perempuan yang berani menyuarakan kebenaran membuka ruang untuk perubahan yang lebih baik.

Selain itu, pihaknya telah menetapkan tiga program prioritas utama untuk menurunkan angka kekerasan terhadap perempuan. Program pertama adalah inisiatif Kementerian PPPA untuk menciptakan Ruang Bersama Merah Putih.

BACA JUGA: Menteri PPPA Turun Gunung ke Sidoarjo: Kunjungi Bocah SD Dihamili Ayah Sambung

BACA JUGA: Menteri PPPA Apresiasi Program Binaan Pertamina di Sulawesi Selatan

Program yang kedua adalah mengoptimalkan fungsi pusat panggilan Sapa 129. Ketiga, mengembangkan sistem data tunggal berbasis desa yang berfokus pada perempuan dan anak.

"Kita mengajak kita semua untuk menyatukan langkah dan menghentikan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan tidak hanya di Indonesia tapi juga di seluruh dunia," pungkasnya. (*)

*) Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Program MBKM

Kategori :