Buku 22 Ways to Self-Love yang Ditulis Reffi Dhinar Ini Bantu Perempuan Usir Minder

Minggu 08-12-2024,13:26 WIB
Reporter : Heti Palestina Yunani
Editor : Heti Palestina Yunani

"Saya hanya tidak ingin terjebak dalam rasa rendah diri berkepanjangan. Makanya kelihatannya baik-baik saja. Kadang-kadang saya masih mengkritik penampilan ketika becermin atau melihat perempuan lain yang lebih cantik dan anggun," ujarnya.

BACA JUGA: Konjen Tiongkok Donasi Buku hingga Hadirkan Perpustakaan Cheng Hoo di Unesa

"Menurut saya rasa percaya diri bukan hal yang konstan,” ujar Reffi lagi. Maka pada 2024, sebuah kabar baik datang. Penerbit Bhuana Ilmu Populer (BIP) menerima naskah Reffi dan menerbitkan buku dalam format digital.

Reffi makin bangga karena buku ini menjadi salah satu buku laris di Gramedia Digital periode Juni 2024. Dalam bukunya, pembaca akan diajak untuk lebih mengenali diri sendiri, memahami esensi, dan belajar meningkatkan kapasitas diri.
Reffi Dhinar bangga karena buku 22 Ways to Self-Love menjadi salah satu buku laris di Gramedia Digital periode Juni 2024. Dalam bukunya, pembaca akan diajak untuk lebih mengenali diri sendiri, memahami esensi, dan belajar meningkatkan kapasitas diri. --Reffi Dhinar

Dengan 22 cara menumbuhkan self-love sekaligus meningkatkan kualitas di segala bidang. Menariknya, buku ini tidak hanya membahas tentang merangkul kekurangan, tetapi juga bagaimana meningkatkan diri.

BACA JUGA: Rayakan Bulan Bahasa dan Sastra, Parade Agung Buku Filmis Hasil Elang Nuswantara Geber 14 Buku oleh 251 Penulis

Dalam banyak aspek karier, hubungan interpersonal, dan banyak hal lainnya yang bisa dicapai setiap perempuan yang ingin mewujudkan. "Saya seperti ingin bilang: let’s start to be a smart and fun fearless woman with self-love!," katanya.

Pesan Utama Reffi Dhinar

Buku ini ditulis dalam cakupan tiga bab besar yaitu problematika yang sering dialami perempuan, soal pekerjaan atau karier, dan hubungan. Dalam bab problematika, Reffi menulis pengalaman dan pengamatan yang ia rangkum dari curhatan teman.

Ia juga mengulik beberapa kisah dari pesohor yang ia gemari. Pasti sudah tidak asing lagi jika perempuan memikirkan tubuhnya yang menggendut, wajah berjerawat, hingga keinginan terus awet muda.

BACA JUGA: Najwa Shihab Trending X, Diserang Buzzer, Dilecehkan, Sampai Bukunya Dibakar

Itulah sebabnya produk kecantikan dan fesyen memilih perempuan sebagai target market yang paling besar. Apalagi ilusi standar kecantikan dari majalah, televisi, dan konten di internet turut menambah beban pikiran. 

Soal pekerjaan pun perempuan sering menjalani hal yang tidak selalu mudah. Dinamika kantor dan pilihan sikap di dunia kerja yang tak ramah dapat memantik rasa tidak percaya diri yang kerap membuat perasaan tak menentu.

Reffi gerah karena betapa sering muncul ungkapan semacam “Ah, saya nggak bisa milih kerjaan itu, kayanya kurang cocok buat perempuan” yang terdengar dari sesama perempuan. Seolah, belum mencoba sudah mundur duluan.

BACA JUGA: Desainer Didiet Maulana Rilis Buku di Universitas Kristen Petra, Kisahkan Pengalaman Hidup Hingga Pendapat Soal Media Sosial

Selain itu, Reffi menuliskan masalah-masalah dalam hubungan. Bukan soal percintaan, tetapi tentang hubungan antarmanusia yang bisa terjadi pada siapa saja. Satu lagi, perempuan acapkali disebut mengedepankan perasaan daripada logika.

Kategori :