Work Hard or Work Smart? Bekerja Cerdas Tanpa Takut Terjebak Toxic Productivity

Jumat 14-03-2025,12:30 WIB
Oleh: Nur Azizah Hitakumala *)

Toxic productivity tidak hanya berdampak jangka pendek seperti kelelahan atau stres, tetapi juga memiliki konsekuensi serius dalam jangka panjang. Salah satu dampak utama adalah burnout, kondisi kelelahan fisik, emosional, dan mental akibat tekanan kerja yang berlebihan.

BACA JUGA: Jaga Produktivitas Karyawan, Praktikkan Mindfulness di Tempat Kerja

Burnout tidak hanya menurunkan produktivitas tetapi juga meningkatkan risiko gangguan kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi. Selain itu, toxic productivity dapat mengganggu hubungan sosial.

Orang yang terlalu fokus pada pekerjaan cenderung mengabaikan keluarga dan teman, yang pada akhirnya berdampak pada kehidupan sosial mereka. 

Studi yang dilakukan oleh Sonnentag dan Fritz (2015) menunjukkan bahwa individu yang tidak memiliki keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi lebih rentan mengalami kesepian dan penurunan kualitas hidup.

BACA JUGA: Hari Buruh dan Tantangan Produktivitas Tenaga Kerja RI

Di lingkungan kerja, budaya toxic productivity juga dapat menciptakan atmosfer yang tidak sehat. Karyawan yang terus-menerus bekerja lembur atau merasa tertekan untuk selalu terlihat sibuk mungkin mengalami stres yang tinggi, yang pada akhirnya berdampak pada performa mereka. 

Studi dari Harvard Business Review (Grant, 2020) menyebutkan bahwa perusahaan dengan budaya kerja yang terlalu kompetitif dan menekan karyawan untuk selalu produktif justru mengalami tingkat turnover yang lebih tinggi.

Strategi Meningkatkan Produktivitas Tanpa Terjebak Toxic Productivity

Agar tetap produktif tanpa jatuh ke dalam perangkap toxic productivity, ada beberapa strategi yang dapat diterapkan. Salah satunya adalah menerapkan mindful productivity, yang menekankan keseimbangan antara kerja dan kehidupan dengan mengutamakan kesadaran penuh dalam setiap aktivitas.

BACA JUGA: Ini 5 Kebiasaan Positif Agar Anda Tetap Produktif Bekerja

Ini berarti bekerja dengan fokus, tetapi juga memberi diri sendiri waktu untuk beristirahat tanpa rasa bersalah. Selain itu, penting untuk membuat to-do list yang realistis, karena banyak orang cenderung menyusun daftar tugas yang terlalu ambisius, yang justru berujung pada kelelahan.

Dengan menetapkan daftar tugas yang lebih sesuai dengan kapasitas, seseorang dapat bekerja lebih efektif tanpa merasa terbebani.

Selanjutnya, menghindari multitasking yang berlebihan juga menjadi kunci dalam meningkatkan produktivitas. Oleh karena itu, lebih baik menyelesaikan satu tugas dengan penuh perhatian sebelum beralih ke tugas berikutnya.

BACA JUGA: Bagaimana Cara Beristirahat yang Efektif untuk Menaikkan Produktivitas Anda?

Selain itu, menjaga pola hidup sehat juga berperan penting dalam menjaga produktivitas. Olahraga teratur, tidur yang cukup, dan pola makan seimbang dapat membantu tubuh dan pikiran tetap bugar sehingga dapat bekerja dengan optimal.

Terakhir, seseorang juga perlu belajar untuk berkata "tidak" terhadap tugas atau proyek yang tidak esensial. Tidak semua pekerjaan perlu disetujui, dan mengetahui batas diri adalah kunci untuk menjaga keseimbangan hidup. 

Kategori :