IIP Unair Gelar Pameran Arsip Sejarah Kota Surabaya Sejak Majapahit Hingga Era Penjajahan

Sabtu 14-12-2024,11:44 WIB
Reporter : Della Aulia*
Editor : Taufiqur Rahman


Dosen FISIP Unair Endang Gunarti (kiri), tengah ketua pelaksana dan wakil, bersama Ketua Fakultas IIP Unair Hendro Margono memotong tali sebagai tanda peresmian acara pameran--IIP FISIP Unair

Selanjutnya, acara dibuka secara resmi dengan pemotongan pita oleh para dosen yang hadir, diikuti dengan tepuk tangan meriah dari mahasiswa.

Masuk ke agenda berikutnya adalah penampilan langgam Jawa yang dibawakan oleh mahasiswa Prodi Antropologi  FISIP Unair, Aditya Rizki. Beberapa lagu yang dibawakan adalah 'Ngelamun Ning Ati" dan juga lagu khas Surabaya 'Lenggang Surabaya'.

Berpindah ke sesi setelahnya adalah pameran yang berkaitan dengan sejarah Surabaya. Terlihat beberapa tenant display yang berjejer sesuai urutan masa sejarah. Mulai dari ragam budaya, evolusi sosial dan ekonomi, serta tradisi masyarakat Surabaya terpampang di display-display tersebut. Mahasiswa juga terlihat mengenakan kostum sesuai era yang mereka dapatkan.

Dari bagian pojok kanan selasar adalah display pameran untuk era saat Majapahit. Kemudian di bagian tengah untuk display masa penjajahan, dan terakhir ada display pasca kemerdekaan.


Mahasiswa prodi IIP FISIP Unair saat menjelaskan display mereka mengenai era pasca kemerdekaan Surabay ke pengunjung--IIP FISIP Unair

Sebagai PJMK, Endang menyampaikan bahwa salah satu tujuan acara ini adalah untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya informasi yang bisa diperoleh dari arsip, sehingga jejak-jejak sejarah tidak terlupakan.

BACA JUGA:Kapan Pendaftaran SNBP dan SNBT 2025 Dibuka? Simak Jadwal Resminya

BACA JUGA:Transformasi Dolly Dari Eks-Lokalisasi Jadi Kampung Batik dan Sentra Kreatif

"Seperti yang kita lihat di Surabaya, nama Suro dan Boyo sering kali dikaitkan dengan cerita tentang perkelahian antara Suro dan Boyo. Padahal, ini bukanlah cerita yang sebenarnya. Sebenarnya, ada prasasti yang mengungkapkan asal-usul tersebut. Inilah yang kita harapkan, agar masyarakat Surabaya tidak melupakan sejarahnya." jelasnya.

Adapun pameran ini dilaksanakan selama dua hari, hari ini dan besok. Selain pameran akan ada juga penampilan musik band di malam ini.

Majida Silvia, salah satu pengunjung mengungkapkan kesannya saat mengunjungi acara tersebut.

"Sebenarnya selain diajak temen juga penasaran sih kira-kira sejarahitu kayak apa. Mungkin bisa lebih kayak nyari informasi baru terkait sejarah itu apa. Waktu lihat display di era Majapahit, saya jadi tahu beberapa kitab yang sebelum masa penjajahan itu ada apa aja. Kemudian prasasti kayak peninggalan di jaman dulu itu apa, jadi nambah informasi baru dari ini," terangnya.(*)

*) Mahasiswa Magang Universitas Airlangga.

Kategori :