HARIAN DISWAY -Jalur Lintas Selatan (JLS) masih terputus. Lokasinya tepat di ruas BTS Blitar-SP5 Purwodadi, di Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang. Intensitas hujan yang cukup tinggi membuat ruas jalan itu longsor.
Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono mengatakan, Pemprov Jatim tidak punya kewenangan terhadap JLS tersebut. Karena, kewenangan ruang jalan itu ada di pemerintah pusat. Dalam hal ini Kementerian PUPR.
“Kami sudah koordinasikan dengan Balai Besar Jalan Nasional dari Kementerian PUPR. Itu sepenuhnya tanggung jawab mereka,” kata Adhy saat ditemui di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Sabtu 14 Desember 2024.
Menurutnya, kalau penanganan JLS itu menggunakan anggaran APBD, ia khawatir dananya tidak cukup.
BACA JUGA: Jalur Lintas Selatan Jatim Rampung, Ekonomi Jalan
BACA JUGA:Ini Cara Pemprov Jatim Lakukan Komunikasi Publik yang Baik
Menurutnya, hal yang kurang dari JLS itu adalah trase di Trenggalek. Untuk pembesaran trase, cukup besar mengeluarkan anggaran. Termasuk untuk pembebasan lahan milik perhutani. “Kami sudah berkoordinasi dengan BBPJN Jatim,” ucapnya.
Pemprov Jatim kini fokus membenahi jalan dan jembatan yang longsor di beberapa titik. Di antaranya di Pacitan dan Malang. “Longsor yang di Pacitan kami tangani. Lalu di Malang ada 15 titik. Kami tangani lima dulu, selebihnya mungkin di Januari,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jatim - Bali, Gunadi Antariksa mengatakan, longsor yang terjadi diakibatkan hujan deras yang menyebabkan kerusakan pada delapan titik di ruas jalan tersebut.
“Kami sudah menurunkan tim untuk melakukan identifikasi awal terkait penanganan kerusakan akibat longsor. Kami menginstruksikan kepada PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) terkait untuk melakukan penanganan sementara. Mengutamakan keselamatan pengguna lalu lintas,” ungkapnya.
Tim Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jatim - Bali mengecek sejumlah titik di JLS yang rusak.-Humas Pemprov Jatim-
Tim BBPJN Jawa Timur – Bali saat ini tengah melakukan identifikasi jenis longsoran di lokasi. Serta berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim, Pemerintah Kabupaten Malang, dan Polsek Donomulyo.
BBPJN Jawa Timur – Bali bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengatasi permasalahan ini dengan cepat. Langkah-langkah identifikasi dan koordinasi akan dilanjutkan untuk memastikan jalan dapat segera difungsionalkan kembali. Sehingga akses masyarakat dapat kembali normal tanpa hambatan.
Saat awal longsor itu terjadi, Kalaksa BPBD Jatim langsung melakukan peninjauan. Ia mendapati sejumlah titik longsor lain di sebelah timur jalur ambles utama. Selain itu, juga ditemukan banyaknya lahan di atas bukit dan lereng gunung yang telah beralih fungsi. Dari tanaman tegakan menjadi lahan pertanian.
Di sisi lain, drainase di sekitar jalur JLS masih terlihat kecil. Perlu diperluas. Karenanya, ia berharap perlunya penguatan koordinasi antar-instansi pemerintah, utamanya dengan pihak Perhutani, guna mencegah kejadian longsor. “Ini memang menjadi PR bersama kita yang harus segera kita lakukan,“ ujarnya. (*)