Kemudian berlanjut mengikuti tulisan-tulisan Dahlan mulai dari Jawa Pos. Namun, hanya sesekali menyematkan komentar.
Datuk seorang pengusaha importir di Negeri Jiran tersebut. Ia memasok produk-produk dari Indonesia ke sejumlah minimarket cukup besar di sana. Termasuk minimarket yang ia dirikan sendiri.
BACA JUGA:Gathering Perusuh Disway 2023 (2): Bahas Isu Pendidikan Hingga Pupuk Bersubsidi
Perusuh ‘S3’ salah satunya diwakili oleh Johannes Kitono. Ia juga membahas soal teknologi pertanian di negara-negara maju. Mulai dari Tiongkok, Israel, hingga Amerika Serikat.
“Dalam setahun, petani bisa panen sampai delapan kali,” katanya. Ia pun ingin di masa depan Indonesia bisa mengadopsi inovasi pertanian tersebut.
Bahkan, meminta Dahlan agar bisa mewujudkannya. Sebab, kata Johannes, banyak petani di Indonesia masih hidup di bawah standar kesejahteraan yang layak.
Johanes ingin teknologi dari negara-negara seperti Tiongkok dan Amerika diadopsi untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani lokal.
"Karena Abah Dahlan punya akses untuk keliling dunia, saya titip bawa teknologinya ke sini untuk diadopsi. Petani kita banyak yang membutuhkan," tutur alumnus Universitas Indonesia dan Institut Pertanian Bogor tersebut.
Perusuh ‘S2’ paling gayeng diwakili oleh Agus Suryono. Tentu, lelaki berusia 71 tahun itu dikenal oleh para perusuh yang berkesempatan ikut Gathering Perusuh Disway edisi kedua di Prambanan tahun lalu.
Semua masih ingat. Agus pernah memberi kiat mengatasi penyakit yang banyak diderita kaum laki-laki: prostat. Agus pernah menderitanya dan dioperasi hingga tiga kali.
Kemudian mendalami akupunktur hingga ke Guangzhou. Ia lantas ingin berpraktik sebagai akupunkturis. Tidak bisa lantaran pekerjaan akupunktur harus dokter agar bisa dapat izin praktik.
Pada gathering tahun lalu, ia menawarkan pengobatan tersebut kepada para para perusuh. Semacam ‘workshop’ untuk mengatasi prostat.
Agus Suryono, Perusuh Disway asal Jakarta saat membagikan pengalamannya seputar penanganan prostat di ruang utama Disway News House, Sabtu malam, 14 Desember 2024.-Boy Slamet/Harian Disway -
Sudah berapa perusuh yang tertarik?
“Tadi saya baru datang di hotel langsung ada mungkin 10 orang ke kamar,” ungkap alumnus Universitas Gadjah Mada itu lantas disambut gelak tawa seisi ruangan.
Forum lesehan para Perusuh Disway kali ini berakhir pukul 20.30 WIB. Mereka langsung kembali ke hotel dan akan melanjutkan kegiatan pada hari ini di Demi Indonesia Cerah (DIC) Farm, Pacet, Mojokerto.