SURABAYA, HARIAN DISWAY - Di Plaza Proklamasi Universitas 17 Agustus 1945 (Untag Surabaya) pada 14 Desember 2024 anggota baru Graha Sinema mengadakan pemutaran film. Bertajuk Sinemorfosis 10 tema yang diangkat adalah bercerita. Ada total 5 film yang diputar saat itu.
Ada dua film yang diputar untuk fase pertama adalah Jejak Kebebasan dan Absah. Kedua film tersebut memiliki tema yang serupa yaitu meraih mimpi. Keduanya memberikan prespektif yang berbeda saat meraih mimpi.
Kebebasan membawakan kisah tentang perjuangan Dimas untuk berkuliah di jurusan yang ia harapkan. Sayang mimpinya itu dihalangi oleh ibunya sendiri. Sedangkan untuk Absah menceritakan pergolakan diri gadis tunanetra yang berjuang untuk meraih mimpinya.
Kemudian ada 3 film lain yang diputar. Ketiga film tersebut punya karakternya masing-masing. Ketiga film tersebut adalah Loser, Cinta dan Cita, dan Selendang Mayang. Untuk Loser serta Cinta dan cita keduanya mengambil tema drama sosial. Sedangkan selendang mayang mengambil tema gaib dan horror.
BACA JUGA:Awarding Night Negeri Komunikasi Untag 2024, Usung Tema Utsava Svapna
BACA JUGA:Menilik Pelaksanaan Pilkada 2024: Kisah Mahasiswa Untag Surabaya Magang di KPU Kota Surabaya
Sesi Awarding di akhir Sinemorfosis 10. -Dinar Mahkota Parameswari-HARIAN DISWAY
Kelima film tersebut adalah karya dari anggota baru Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Graha Sinema. Dan Sinemorfosis menjadi langkah terakhir sebelum mereka benar-benar dikukuhkan menjadi anggota. Ada empat tahapan yang harus dilewati para calon anggota.
"Yang pertama tentunya mendaftar lewat formulir, lalu pembinaan, diklat alam dan produksi," ucap Ketua Umum Graha Sinema 2024 Davin Rafico H. Keempat tahap tersebut wajib dilalui oleh calon anggota. Dengan demikian mental dan kemampuan mereka terbentuk menjadi sineas yang baik.
Apalagi setelah Sinemorfosis Davin sedang mempersiapkan program bersama kepengurusan baru. Berfokus untuk melebarkan sayap untuk ikut festival-festival film. Sehingga kualitas dan kuantitas film harus bisa maju beriringan. Dengan proses yang panjang diharapkan anggota baru punya visi yang kuat saat membuat film.
"Ya meski kebanyakan anggota baru belum punya pengalaman untuk membuat film pendek, semangat mereka sejak awal sudah terlihat," lanjutnya. Kendatipun ada juga yang sudah berpengalaman di industri film. Sehingga hal tersebut membuatnya optimis untuk bisa maju bersama.
BACA JUGA:Demo Day WMK 3 di Untag Surabaya, 400 Mahasiswa Unjuk Kebolehan Wirausaha
BACA JUGA:Seminar Industrial Insight PKA Untag Surabaya, Mengupas Stigma Gen Z di Dunia Kerja
Bahkan sudah ada anggota baru yang siap berproduksi dalam waktu dekat. "Untuk rencana ke depannya kami berdua kepikiran untuk berproduksi lagi cuman gak tahu mau buat film yang seperti apa," ucap Rangga Pramudya. Ternyata sejak pertama kali membuat film, Rangga langsung jatuh cinta dengan prosesnya.
Meskipun rumit, ia merasa ada suatu kepuasan saaat filmnya diputar dan mendapat respon penonton. Memang saat menggarap call sheet, brainstorming dan saat membuat film begitu rumit, tetapi kerumitan itu juga menjadi hal yang menyenangkan juga. (*)