SURABAYA, HARIAN DISWAY - Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (Untag Surabaya) mengadakan press conference di Ruang Q205 pada Rabu, 18 Desember 2024. Press conference itu bertujuan untuk menunjukkan bahwa Untag Surabaya adaslah kampus yang ramah atlet.
Untag Surabaya punya segudang mahasiswa berprestasi. Dan olahraga menjadi bidang yang paling banyak menorehkan prestasi. Sepanjang 2024 Untag Surabaya berhasil menyabet 230 prestasi. Jumlah tersebut merupakan akumulasi dari 10 skala internasional, 148 skala nasional, dan 72 skala provinsi.
Capaian tersebut karena ada upaya dukungan penuh kampus kepada mahasiswanya yang telah menjadi atlet. Kepala Bagian Pengambangan Karir dan Alumni Rahma Kusumandari menjelaskan bahwa banyak hal yang bisa dilakukan guna mendukung prestasi mahasiswa.
"Kami memfasilitasi mahasiswa yang merupakan atlet, misalnya dengan memberikan dispensasi masuk kelas saat akan berlomba," ucapnyi. Tak hanya masuk kelas, ternyata Untag Surabaya juga memberikan apresiasi jika mahasiswa tersebut memenangkan suatu kejuaraan.
BACA JUGA:Demo Day WMK 3 di Untag Surabaya, 400 Mahasiswa Unjuk Kebolehan Wirausaha
BACA JUGA:Seminar Industrial Insight PKA Untag Surabaya, Mengupas Stigma Gen Z di Dunia Kerja
Andini Putri Ardelia (Dari kiri), Rahma Kusumandari dan Revina Irianti Udam berbincang perihal fasilitas yang diberikan Untag Surabaya untuk atlet saat press conference. --HARIAN DISWAY
Ditambah lagi Untag Surabaya juga memiliki dua jenis kelas: kelas pagi dan malam. Sehingga mahasiswa bisa mengatur jadwal latihan dan berkuliahnya. Rahma juga menjelaskan beberapa mahasiswa yang sekaligus atlet punya alasan tersendiri mengapa mereka berkuliah. Ternyata, mereka juga ingin mengembangkan diri dengan keilmuan lainnya.
Seperti Atlet Mix Martial Art (MMA) Perempuan Andini Putri Ardelia yang sudah menempuh 5 semester di prodi Ilmu Komunikasi. Selain aktif latihan di Kodam V Brawijaya, Andini juga aktif berkarir di bidang model. "Karena itu saya mengambil jurusan Ilmu Komunikasi saya untuk menunjang kemampuan saat ber-modelling," ucapnyi.
Perempuan yang sudah aktif di dunia fight sport sejak umur 13 tahun itu mengaku bantuan dan fasilitas dari Untag Surabaya sangat membantunyi. Terlebih lagi setelah 3 tahun sebelumnya vakum, dengan adanya kemudahan dari Untag Surabaya Andini bisa mempersiapkan diri untuk Ponprov 2025.
Senada, Atlet Lari Cepat 100 meter Revina Irianti Udam juga merasakan hal yang sama. Menurutnya dana apresiasi dari kampus sangat bisa membayar penatnya latihan. "Apalagi dana apresiasi tersebut selalu tepat waktu, ibarat kata keringat saya belum kering saya sudah terima apresiasinya," begitu ucapnyi sembari semringah.
BACA JUGA:Himanata Untag Surabaya Hadirkan 5 Pojok Literasi untuk Anak
BACA JUGA:PPK Ormawa Untag Surabaya Dukung UMKM Dukuh Menanggal
Tak hanya dana apresiasi, Revina mengatakan bahwa Untag Surabaya sering membiayai para atlet untuk ikut kejuaraan. Mulai dari biaya makan, penginapan hingga uang saku diberikan dengan cuma-cuma. Perempuan kelahiran Blitar itu mengaku perlakuan tersebut sangat berbeda saat dia bersekolah dulu.
Mahasiswi Ilmu Hukum semester 7 itu menuturkan saat duduk dibangku SMP dan SMA, dia sering berpindah-pindah sekolah akibat aktivitas beratletnya. "Saat SMP saya tiga kali pindah sekolah, sampai-sampai saya juga harus pindah kota saat menginjak kelas 3," begitu ucapnyi.