Catatan dari Business Matching Forum Pengusaha Tiongkok ke Surabaya (1): Incar Harga tanpa Distributor

Minggu 22-12-2024,11:50 WIB
Reporter : Doan Widhiandono
Editor : Retna Christa

Kata Dahlan di forum tersebut, memang perlu kolaborasi antara pengusaha material building dari Tiongkok dengan pengembang properti di Jatim. Apalagi, salah satu program pemerintah adalah pembangunan 3 juta rumah.


Catatan dari business matching Forum Pengusaha Tiongkok ke Surabaya (1): Incar harga tanpa distributor. Foto: Peserta business matching melihat maket gedung di kantor Marketing Gallery Ciputra, 21 Desember 2024. -Sahirol Layeli-Harian Disway-

"Teman-teman pengusaha ini senang karena pemerintah akan membuat tiga juta rumah. Pastinya, yang akan membangun rumah itu teman-teman semua ini. Bahan baku pembuatan rumah juga mayoritas dari Tiongkok," kata Dahlan sambil menunjuk anggota DPD REI Jatim di ruangan tersebut.

Sementara itu, Mochamad Ilyas mengungkapkan, bahan baku pembangunan rumah selama dibeli dari Tiongkok. Hanya saja, mereka beli dari distributor. Tidak langsung dari penjualnya. Sehingga, harga yang mereka dapatkan pastinya sangat mahal.

BACA JUGA:Zurich Jadi Travel Insurance Partner Disway Business Adventures

BACA JUGA:Tiba di Shenzhen, Peserta Disway Business Adventures Langsung Kunjungi 2 Perusahaan

"Dari pertemuan ini, saya harap terbangun kerja sama antara pengusaha dari Tiongkok dan anggota REI Jatim," kata Ilyas.

"Sehingga, membeli bahan baku tidak lagi harus membeli dari distributor. Bisa langsung ke pabriknya. Harganya pun bisa lebih murah dengan kualitas terbaik," harapnya.


Catatan dari business matching Forum Pengusaha Tiongkok ke Surabaya (1): Incar harga tanpa distributor. Foto: Peserta business matching berkunjung ke Platinum Ceramic, Surabaya, 21 Desember 2024. -Sahirol Layeli-Harian Disway-

Menurut Ilyas, DPD REI Jatim memiliki 600 perusahaan. Satu perusahaan bisa punya pekerjaan hingga lima lokasi. Omzet penjualan properti di Jatim pun cukup oke. Pada 2023, angkanya mencapai 37.490 unit rumah atau setara dengan Rp 21 triliun.

"Dari total itu semua, 66 persen di antaranya adalah rumah komersial. Lalu, 24 persen rumah subsidi, dan sisanya pergudangan," ucap Ilyas.

BACA JUGA:Dorong Pelaku UMKM Berkembang, Kemenkominfo Gelar Business Mastery bersama Master Coach Profesional dan Tersertifikasi

BACA JUGA:Family Business Summit 2024: Sumbang 60% Sektor Swasta, 80% GDP Dunia, Mengapa Bisnis Keluarga Penting?

Ia juga penasaran dengan pabrik-pabrik pembuatan material bangunan di Tiongkok. Termasuk rumah modular. Itulah rumah yang bisa dibangun dengan sistem knock-down.

"Pembuatan rumah itu bisa sangat cepat. Bisa 1-2 minggu. Bahkan, bisa lebih cepat dari itu. Katanya tadi malah bisa 1-2 hari pengerjaan satu rumah," bebernya.


Catatan dari business matching Forum Pengusaha Tiongkok ke Surabaya (1): Incar harga tanpa distributor. Foto: Peserta business matching berkunjung ke Mitra 10, Surabaya, 21 Desember 2024. -Sahirol Layeli-Harian Disway-

Kategori :