HARIAN DISWAY - Menteri Agama (Menag) Nasarudin Umar mengucapkan Selamat Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 dengan membawakan Tema “Marilah sekarang kita pergi ke Betlehem” untuk Natal tahun ini.
Tema “Marilah sekarang kita pergi ke Betlehem” membawa pesan tentang kesetiaan dan kesediaan dalam mengikuti panggilan Tuhan.
Betlehem sendiri adalah tempat kelahiran Yesus Kristus. Tema ini berawal dari Lukas 2:11 yang berbunyi “Hari ini telah lahir bagimu Juru selamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud,” lalu direspon dengan ajakan para gembala di Lukas 2:15b yang berbunyi "Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita".
BACA JUGA:8 Cara Merayakan Natal dengan Penuh Makna, dari Bikin Kue Sampai Karaoke
Ajakan ini mengundang setiap orang untuk mencari, mengenal, dan memuliakan Tuhan. Natal adalah waktu untuk bersyukur atas keselamatan dan memperbarui hubungan dengan Kristus, Sang Juruselamat.
Penjelasan Menag tentang --Birmingham Museums Trust on Unsplash
Menurut Menag, tema ini sejalan dengan semangat Kementerian Agama untuk mendorong umat mengamalkan ajaran agamanya. Sebab, semakin lekat umat dengan ajaran agamanya, maka dunia akan semakin damai dan rukun. Sebaliknya, semakin berjarak antara umat dan ajaran agamanya, banyak risiko kerusakan baik manusia maupun alam raya yang akan terjadi.
“Mari jadikan perayaan Natal 2024 momentum membumikan ajaran agama dalam semangat cinta kasih kemanusiaan. Cinta kasih akan membawa kedamaian dan kerukunan yang menjadi prasyarat pembangunan. Ini adalah kontribusi besar umat beragama bagi kemajuan Indonesia,” Kata Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta ini.
BACA JUGA:6 Perbedaan Perayaan Natal Antara Katolik dan Kristen, Dari Ibadah sampai Tukar Kado
Menyambut tahun baru 2025, Menag juga mengajak masyarakat Indonesia untuk melakukan refleksi, kontemplasi, dan evaluasi atas perjalan kehidupan setahun yang lalu sebagai bekal dalam menatap kehidupan di tahun mendatang.
“Mari terus menjadi pribadi yang terus bertumbuh untuk kebaikan. Sebab, sebaik-baik kita adalah yang hari ini lebih baik dari masa lalu dan terus melakukan perbaikan untuk kehidupan mendatang,” Pungkas Nasarudin.(*)
*) Mahasiswa Magang Universitas Airlangga