HARIAN DISWAY - Pemerintah Republik Indonesia melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengirimkan bantuan sebesar 50,5 ton ke Vanuatu, negara kepulautan di Samudera Pasifik (Osenia) pasca dilanda gempa bumi berkekuatan 7,3 skala Richter pada Selasa 17 Desember 2024 lalu.
Gempa yang berpusat di 31 kilometer dari ibu kota Port Vila itu menewaskan 14 orang dan 8.000 jiwa terdampak. Gempa itu juga menghancurkan banyak bangunan hingga memicu tanah longsor di beberapa titik negara kepulauan itu.
Pelepasan bantuan tersebut dipimpin oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno pada Jumat, 27 Desember 2024 di Base Operasi Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta.
BACA JUGA:Gempa Bumi di Vanuatu Picu Tsunami Lokal, Ini Keterangan BMKG
Sebelumnya pada Mei 2023, Pemerintah Indonesia juga mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk Vanuatu dalam rangka percepatan penanganan dan pemulihan pasca bencana siklon tropis Judy dan Kevin serta gempa bumi 6,5 skala richter.
Pratikno menjelaskan bahwa bantuan ini merupakan arahan dari Presiden Prabowo Subianto sebagai upaya membantu negara sahabat.
"Arahan Presiden agar bantuan ini segera diberangkatkan. Presiden minta kepada tim yang akan berangkat ke Vanuatu untuk menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya, dan bekerja sama yang baik dengan pemerintah dan masyarakat Vanuatu," jelas Pratikno.
BACA JUGA:Kepala BNPB Serahkan Bantuan Kemanusiaan RI untuk Papua Nugini di Bandara Port Moresby
Pratikno juga menjelaskan bahwa BNPB akan mengirimkan logistik peralatan, personil dokter, kebutuhan dasar, obat-obatan dan tim lain untuk memperkuat pelayanan pengungsi.
Bantuan ini akan diantar langsung oleh delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Kepala BNPB dengan anggota delegasi dari perwakilan BNPB, perwakilan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dan Komisi VIII DPR RI.
Bantuan logistik pemerintah Indonesia untuk penanganan bencana gempa bumi Vanuatu -BNPB-
BACA JUGA:Presiden Lepas Bantuan Kemanusiaan Untuk Afghanistan dan Papua Nugini
Logistik perlengkapan yang disiapkan meliputi 10 set tenda pengungsi, 50 set tenda keluarga, 1.000 pcs jerigen lipat, 50 unit tangki fleksibel, 10 set genset, 10 unit lampu penerangan portabel, 25 unit lampu penerangan tenaga surya, 2 unit AMCUS, 500 paket kebutuhan wanita, 500 paket peralatan kebersihan, 500 set peralatan memasak, 1.000 pcs matras dan selimut, 1.000 paket sembako, 1.000 paket kasur lipat, 2.500 pouch makanan siap saji, 300 paket makanan tambahan untuk balita, 250 paket tambahan untuk ibu hamil, 800 box mie instan, dan 2 unit perahu beserta mesinnya.
"Kali ini ada 21 barang kebutuhan dasar pengungsi, sudah dikomunikasikan dengan Pemerintah Vanuatu, kemudian ada permintaan khusus perahu karet dan mesinnya. Total nilai bantuan logistik peralatan ini sejumlah lebih dari 11 miliyar rupiah," jelas Suharyanto.
Selain logistik peralatan, ada juga obat-obatan dengan total berat 6,8 ton atau senilai 1,25 milyar rupiah. Paket obat-obatan tersebut terdiri dari Hygiene Kit, larvasida/pengendali jentik nyamuk, obat-obatan pelayanan dasar, obat malaria, alat penjernih air, dan emergency kit . Kemenkes juga mengirimkan 15 personil sebagai Emergency Medical Team (EMT) terdiri dari dokter umum, dokter spesialis, perawat, dan apoteker yang akan menjalankan tugas kemanusiaan selama 30 hari di Vanuatu.