Gerakan mencintai, menyadari, menjaga lingkungan alam akan menumbuhkan solidaritas aksi bersama dalam menjaga, merawat, dan melestarikan lingkungan sehat berkelanjutan
Melalui edukasi, literasi, dan kampanye berkelanjutan, kita akan memiliki modal sosial yang kuat dalam menjaga dan melestarikan lingkungan sekitar.
Kedua, memperkuat regulasi lingkungan. Para pihak terkait, khususnya pengambil kebijakan, harus serius melakukan reformasi regulasi guna penguatan rambu-rambu yang menjadi pedoman dan panduan bersama.
Regulasi itu harus pro-publik dan pro-kelestarian lingkungan berdimensi masa depan.
Ketiga, memperkuat pengawasan dan penegakan hukum lingkungan. Demi kelestarian lingkungan, diperlukan upaya penegakan hukum yang serius.
Bagaimana agar sanksi hukum bisa membuat efek jera dan menjerakan kepada para perusak lingkungan.
Keempat, menguatkan partisipasi publik, jejaring stakeholder dalam menjaga lingkungan. Advokasi publik terus digiatkan agar aktivitas industrialisasi tidak merusak daya dukung lingkungan.
Selain itu, investor dan pengusaha akan memiliki visi membangun usaha yang ramah lingkungan.
Kita harus mengembangkan kolaborasi untuk terus menggugah kesadaran dan partisipasi publik melalui berbagai kerja sama, giat bersama, kampanye, sosialisasi, dan edukasi lingkungan secara komprehensif, terpadu, dan berkelanjutan.
TANTANGAN
Tantangan ke depan sungguh tidak mudah di tengah kian pragmatisnya motif politik. Banjirnya jargon kampanye ekonomi yang mewarnai hiruk pikuk politik yang cenderung pragmatis dan kerap abai terhadap agenda menjaga lingkungan.
Semua dikalahkan dengan motif kepentingan ekonomi politik sesaat berdimensi jangka pendek.
Bagaimanapun, menghadapi liberalisasi yang ada di semua sektor dan perkembangan industrialisasi mondial saat ini tantangan dalam menghadapi kuasa investor, khususnya KKN kolusi dan kongkalikong kebijakan, korupsi amdal masih menjadi tantangan yang berat.
Zona itu masih menjadi zona gelap yang sulit diakses publik sehingga berbagai penyelewengan masih sering terjadi. Pengawasan publik dirasakan masih lemah.
Tentu saja tantangan ke depan kian berat dan kompleks. Kita tidak boleh berhenti untuk terus menggalakkan dan melakukan pendidikan dan literasi lingkungan.
Berbagai isu dan agenda lingkungan seolah terpinggirkan.