“Dalam hati kecilku, dalam naluriku, saya tidak akan mengubah pribadiku. Karena itu sudah jadi darah daging saya sejak kecil. Tetapi yang akan sulit adalah masalah pengaturan waktu,” ucap mantan Ketua Pengurus Yayasan Yohanes Gabriel Koordinator Unit Blora itu.
BACA JUGA:Paus Fransiskus Umumkan 14 Orang Kudus Baru, Termasuk 11 Martir Damaskus
Tiga bulan pertama, Romo Moderator Kelompok Wanita Bijak Katolik itu harus keliling ke delapan wilayah di Keuskupan Surabaya.
Setiap minggu juga selalu ada jadwal Sakramen Krisma di setiap paroki.
“Mungkin hanya itu penghalangnya. Karena itu, kemungkinannya saya akan tetap mencari waktu untuk menjalin silaturahmi dengan teman-teman. Khususnya lintas iman. Menjadi tokoh agama bukan berarti harus mengasingkan diri dari lingkungan,” katanya Lagi. (*)