Pemerintah masih menantikan bukti keseriusan Apple di Indonesia.
Sebelumnya, Apple memang menyatakan kesediaannya untuk mengirimkan perwakilan tingkat tingginya ke Indonesia untuk membahas potensi kerja sama strategis. Yakni bersama Kemenperin dan Kementerian Investasi.
BACA JUGA:BYD Salip Tesla Jadi Mobil Listrik Terlaris di Kuartal IV 2023
"Apple yang bisa dipastikan. Alhamdulillah, Apple sesuai dengan permintaan kita akan mengirim high level official untuk bernegosiasi dengan Kemenperin. Saya kira itu membuktikan bahwa strategi yang diambil pemerintah insyaallah akan membuahkan hasil,” terang Agus.
Ia menegaskan bahwa pemerintah akan terus menjaga keseimbangan antara kepentingan Apple sebagai investor dan kepentingan nasional yang lebih besar. Harus bisa mencari titik temu antara dua kepentingan tersebut.
Pemerintah sendiri, lanjut Agus, akan berfokus pada kepentingan dalam menciptakan pekerjaan bagi masyarakat.
Apple sendiri juga masih harus menyelesaikan komitmen utang investasi sebesar USD 10 juta dalam siklus 2020-2023.
BACA JUGA:BYD Raup Modal Gede
Apple punya dua opsi untuk langkah berikutnya. Pertama, mengikut skema 1 dari perhitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yaitu membangun fasilitas produksi berupa pabrik di Indonesia dengan negosiasi melalui menteri investasi.
Atau yang kedua, mengikut skema 3, yaitu skema inovasi, dengan catatan harus menyerahkan proposal setiap tiga tahun (siklus 3 tahun) dengan negosiasi melalui Kementerian Perindustrian.
Pemerintah Indonesia sudah berkoordinasi dengan produsen handphone, komputer genggam, dan tablet (HKT) lain berkaitan dengan rencana menaikkan nilai TKDN dari 35 persen ke 40 persen.
BACA JUGA:Apple Masih Gantung Investasi di Indonesia, Padahal Sudah Raup Rp 30 Triliun dari Pasar
“Dan ini on going proses,” jela Agus. Tentu saja, peningkatan nilai TKDN akan sangat berdampak bagi manufaktur.
Itu bisa dilihat dari berkurangnya importasi produk-produk HKT yang masuk Indonesia.
Agus lantas merekomendasikan Apple untuk menggunakan skema 1 yaitu investasi fasilitas produksi atau pabrik.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa komitmen itu tidak bisa disamakan dengan rantai pasok global Apple.