Keterlibatan itu bisa membuat mereka berdiskusi. Menyusun strategi sekaligus bahu-membahu dalam memasak.
Seperti finalis Puteri Indonesia Jawa Timur 2025 Dian Pramitha Utami. Finalis asal Surabaya itu memasak ayam balado kemiri.
"Bumbunya dari sambal uleg bawang kemiri. Saya juga menambahkan topping kerupuk udang Finna. Satunya lagi, saya memasak oseng tempe dan kacang panjang," ungkapnya.
Dia menyebut bahwa tantangannya lebih pada memaksimalkan waktu satu jam untuk membuat dua sajian.
"Lumayan pressure buat saya. Bahan-bahan yang disediakan cukup terbatas. Tapi itu justru jadi seru. Menghasilkan makanan lezat dengan bahan minim. Serunya lagi, didampingi Ning Cilik," ungkap alumni Bahasa dan Sastra Inggris, Universitas Airlangga itu.
Ajang itu menghasilkan tiga pemenang terbaik. Mereka sama-sama menjadi juara. Tidak ada pemeringkatan. Ketiga finalis itu adalah: Arelisa Della Awangga, Bela Ayu Safitri, dan Marsha Alycia Rahmadiar S.
Pembina Ikatan Alumni Puteri Indonesia (IAPI) Jatim Ita Lydia Grace Violita mengungkapkan rasa bangga dan harapannya.
"Itulah contoh bagaimana perempuan Indonesia tak hanya cantik. Tetapi juga smart dan pandai memasak," ujarnya.
Dia berharap dengan adanya kompetisi tersebut, perempuan-perempuan Indonesia bisa semakin terinspirasi untuk berani mengekspresikan dirinya lewat masakan. (*)