SURABAYA, HARIAN DISWAY - Pada Selasa, 7 Januari 2024. Kedua belas finalis Puteri Indonesia Jawa Timur 2025 mengikuti kegiatan memasak.
Ajang tersebut diadakan oleh FINNA. Sebagai salah satu rangkaian kompetisi Puteri Indonesia Jawa Timur 2025.
Masing-masing peserta diberitahukan tentang bahan-bahan yang terbatas. Bahan-bahan itu ada di dalam "pasar" dalam ajang itu.
Setelah mendapatkan bahan-bahan yang dibutuhkan, mereka mulai meracik resep buatan mereka sendiri. Ada yang membuat fish and chip, penyetan, dan masih banyak lagi.
Konsep live cooking itu berbeda dengan konsep tahun lalu. Pada 2024, para finalis Puteri Indonesia Jawa Timur diberikan 3 menu pilihan untuk dimasak. Ketiga menu tersebut diacak oleh panitia untuk dipilih oleh peserta.
Kini, lomba memasak tersebut hadir dengan membebaskan para peserta untuk memasak apa saja. Sesuai kreativitas. Pun, harus bisa memanfaatkan bahan-bahan yang dibutuhkan dalam "pasar."
BACA JUGA:Aprilly Natania Tanojo, Finalis Puteri Indonesia Jawa Timur 2025, Peduli Literasi dan Numerasi Anak
BACA JUGA:Anggya Juwita Rachman, Finalis Puteri Indonesia Jawa Timur 2025, Peduli Anak Kanker Lewat 101Miracle
Melati Tedja (tengah) bersama para ning cilik berkerumun di depan gerai bahan masakan di area Hall Food Junction pada Selasa, 7 Januari 2025. --HARIAN DISWAY
"Disitulah mereka bisa berkreasi. Membuat hidangan lezat sembari tetap memperhitungkan segalanya dengan cermat," ujar Digital Marketing Manager PT Sekar Laut, Tbk (FINNA) Herman Kurniawan.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk menunjukkan bahwa finalis Puteri Indonesia Jawa Timur 2025 tidak hanya cantik dan pintar. Tetapi juga pandai memasak.
Selain itu, Melati Tedja, Puteri Indonesia Pendidikan dan Kebudayaan 2024, sekaligus salah seorang pemenang kompetisi memasak tahun sebelumnya, hadir untuk menyaksikan langsung kompetisi tersebut. Tahun ini, ajang itu melibatkan para Ning Cilik Surabaya 2024.
"Dengan konsep yang berbeda dari tahun kemarin, saya ingin melihat bagaimana kedua belas finalis Puteri Indonesia Jawa Timur 2025 dalam mengolah bahan yang ada," ungkapnya.
Memilih tiga opsi menu makanan secara acak seperti tahun lalu saja menurutnya sudah menjadi tantangan tersendiri. Tahun ini dinilainya lebih sulit. Karena mereka harus menghadapi aturan-aturan. Meski begitu, itu justru dapat memancing daya kreatif peserta.
Melati mengapresiasi peserta lomba memasak. "Kreativitas benar-benar diuji saat ini. Para finalis tahun ini harus lebih mantap. Baik dari segi persiapan maupun kreasi mereka," ujarnya. Apalagi para peserta didampingi oleh seorang Ning Cilik Surabaya 2024.