SURABAYA, HARIAN DISWAY - Vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak mulai didistribusikan. Vaksin itu untuk menekan penyebaran wabah PMK pada hewan ternak di Jatim. Setidaknya delapan kabupaten/kota terkonfirmasi terpapar virus ini. Wabah itu kembali menyebar sejak November 2024 lalu.
Kepala Dinas Peternakan (Disnak) Jatim Indyah Aryani mengatakan, Bumi Mojopahit menerima bantuan vaksin PMK dari Balai Besar Veteriner Farma (BBVF) Pusvetma Surabaya. Totalnya 12.500 vaksin. Vaksin itu pun langsung didistribusikan ke kabupaten/kota di Jatim.
“Jadi kami bahu membahu antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota untuk pengendalian PMK,” katanya saat dikonfirmasi, Rabu, 8 Januari 2025.
BACA JUGA: Surabaya Aman dari Wabah PMK, Stok dan Harga Daging Sapi Tetap Stabil
Vaksin PMK langsung disalurkan ke Jombang, Jember, Banyuwangi, Malang, Bondowoso, Magetan, Situbondo, dan Kediri. “Sesuai dengan arahan Pj Gubernur Adhy Karyono, kami bersama BPBD Jatim juga menyiapkan obat-obatan, vitamin maupun vaksin dengan anggaran APBD,” katanya.
Indy mengimbau penularan PMK ini tidak hanya dari lalu lintas ternak, namun juga lalu lintas orang. Dia berpesan kepada peternak untuk melakukan biosecurity sebelum memasuki kandang ternak.
“Selain itu beri pakan yang baik dan berkualitas. Apalagi musim hujan seperti saat ini. Sebentar lagi kan Idul Adha, banyak peternak yang ambil ternak bakalan di pasar. Saran kami sebelum dibawa ke kandang, sebaiknya dikarantina terlebih dulu,” pesan Indy.
BACA JUGA: Wabah PMK Menyebar ke 30 Kabupaten/Kota di Jatim, Surabaya Gelar Langkah Pencegahan
Sementara itu, Kepala BBVF Pusvetma Surabaya Edy Budi Susila mengatakan, saat ini mereka sedang mempercepat produksi vaksin PMK. Dia menyebut, Pusvetma kini memiliki alat produksi vaksin baru. "Jika sebelumnya hanya mampu memproduksi vaksin 1 juta dosis per bulan, kini bisa 5 juta dosis per bulan," katanya.
Tak hanya memproduksi sendiri, Edy mengakui jika kebutuhan vaksin PMK juga dipenuhi oleh produk luar negeri alias impor. "Saat ini ada dua merek yang sudah teregistrasi,” ungkapnya.
Sementara itu, Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono menegaskan, Pemprov Jatim tidak akan menutup pasar hewan. Hanya saja, lintasan keluar masuk hewan di Jatim akan diperketat. Serta mempercepat pemberian vaksin kepada hewan ternak. Sehingga, penularannya bisa diperlambat.
“Di perlintasan kita akan periksa. Vaksinasi dipercepat. Tahun ini vaksin hewan akan ditambah. Saat ini vaksin ada 25 ribu. Nantinya, akan ditambah lagi 320 ribu vaksin. Vaksin itu nantinya akan dibeli menggunakan anggaran APBD Jatim. Nanti juga akan masuk vaksin lagi,” ungkap Adhy. (*)