HARIAN DISWAY - Buku adalah sebuah dunia baru yang diciptakan oleh seorang penulis. Efek dari pembacaan sebuah buku pun bermacam-macam.
Ada seorang book hangover yang susah melupakan karakter tokoh yang diciptakan penulis, atau seorang book-bosomed yang membawa buku ke mana pun dia pergi. Ada juga bookarazzi yang selalu memotret buku bacaannya dengan secangkir kopi dan bunga.
Tetapi ada juga seorang Tsundoku yang selalu membeli buku tetapi hanya menumpuknya. Masih banyak lagi istilah yang berkaitan dengan buku. Semuanya ada di buku Toko Buku Abadi.
BACA JUGA: 5 Rekomendasi Buku Motivasi yang Bisa Mengubah Cara Pandang Hidup
Karya Yudhi Herwibowo ini berakar dari sebuah rumah besar. Dahulu kala adalah rumah Belanda di sebuah perkebunan yang kemudian jatuh ke tangan penduduk pribumi, lalu menjadi ladang pembantaian di masa GESTAPU.
Di masa kini rumah itu menjadi sebuah toko buku yang menyimpan dan menarik banyak kisah di sekelilingnya, orang-orangnya, kisah masa lalunya, bahkan fantasi-fantasinya. Setelah tamat, pembaca bisa saja mengambil kesimpulan: ada ya rumah sial turun temurun?
Kisah bermula dari sebuah pemakaman. Kematianlah yang menciptaan kehidupan, yaitu kehidupan Ganda Sudjara bersama Mastika Dina. Kisah asmara lansia inilah yang kemudian menarik partikel kisah-kisah lain baik yang misterius maupun fantasia.
BACA JUGA: Buku Resmi Memasak Makanan di Genshin Impact Hadir di 2025
Buku ini memotret dunia buku di Indonesia dari berbagai perspektif, dunia yang digeluti sang penulis dan dikupas selapis demi selapis seperti kita mengupas bawang merah. TBA seakan mengajak pembaca sekolah tentang kehidupan buku.
Nasib penulis di masa lalu ketika buku menjadi momok sebuah pemerintahan hingga keberadaannya harus diberangus, kehidupan para pegiat buku di masa kini pun ada. Bagaimana idealisme seorang pecinta buku mempengaruhi seluruh hidupnya?
Bagaimana toko buku berjuang agar tetap bisa hidup di era digital sekarang? Semua hal itu dikupas tuntas dalam buku setebal 271 halaman itu. Bonus: fantasi buku bahagia dan pohon buku. Tentu saja fantasi ini adalah fantasi semua orang yang mencintai buku.
Semua kisah yang berupa mozaik 33 kisah adalah fakta yang terjadi pada perbukuan Indonesia, meskipun yang ditulis adalah fiksi. Ada penulis, penerbit, percetakan, kolektor, penggemar, toko buku, distributor, dan seterusnya.
Tautan antara kepingan kisah serupa mozaik pada cerita detektif yang rumit. Misteri berkelindan antara masa lalu dan masa kini, membuat pembaca kadang harus mengulanginya membaca bagian tertentu untuk mengembalikan ingatan pada tokoh atau nama.
Kesulitan tersendiri bagi pembaca, dengan banyaknya nama asing seperti: Panjari Dina, Ananting, Sanggoro Drajat, Mastika Dina, Dari Tindaro dan lain-lain.