BACA JUGA:Penjual Makanan di Kantin Sekolah Sidoarjo Terdampak Program Makan Bergizi Gratis
"Badan Gizi NAsional tidak menetapkan standar menu nasional, melainkan hanya menetapkan standar komposisi gizi," tuturnya
Menunya disusun ahli gizi dimasing-masing daerah, di masing-masing satuan pelayanan pemenuhan gizi.
"Kenapa demikian? karena menu yang disusun harus tergantung dari sumber daya lokal yang ada termasuk kesukaan masing-masing daerah," ungkap Dadan.
BACA JUGA:Makan Bergizi Gratis di Surabaya Baru Akan Digelar Mulai 13 Januari di 5 Sekolah Ini
Untuk menjadikan program makan bergizi gratis ini semakin baik, Dadan menjelaskan bahwa ahli gizi akan mendapat feedback untuk menu yang disajikan sebagai bahan evaluasi.
"Nanti setelah dilakukan pelayanan, ahli gizi ini harus mendapat feedback, mana menu yang tidak disukai mana menu yang disukai. Termasuk adakah kebutuhan khusus dari anak-anak yang menerima manfaat ini," katanya.
BACA JUGA:Komentar Siswa di Hari Pertama Makan Bergizi Gratis: Enak, Cocok!
Dadan juga menjelaskan jika terdapat situasi khusus seperti anak phobia nasi yang terjadi di Sukabumi dan Bojongkoneng, maka pemerintah akan menyesuaikan dengan situasi anak tersebut.
"Kalau ada khusus seperti itu kita menyesuaikan terhadap anak tersebut," katanya. (*)
*) Mahasiswa magang dari Universitas Airlangga