Setelah mendapatkan kemampuan untuk memanggil jiwa monster, sekilas Jinwoo terlihat tak terkalahkan. Dengan kemampuan itu, ia dapat menciptakan pasukan bayangan dari monster-monster yang telah ia kalahkan. Namun, ada batasan besar. Yakni jumlah jiwa yang bisa ia panggil bergantung pada mana-nya.
Dalam situasi pertarungan panjang atau melawan musuh yang jauh lebih kuat—seperti hunter S-rank Hwang Gongsoo—mana Jinwoo bisa terkuras habis.
Batasan lainnya adalah soal ketergantungan. Dalam pertarungannya melawan Baruka, Jinwoo berhasil menang hanya karena ia memiliki dua summon kuat di sisinya. Namun, jika harus bertarung satu lawan satu, Baruka jelas lebih unggul.
Bahkan karena Jinwoo kalah kuat dibandingkan Baruka, ia tidak dapat menangkap jiwa musuhnya untuk dijadikan summon.
Kelemahan itu menegaskan bahwa jika Jinwoo ingin memperkuat pasukannya, ia harus memperkuat dirinya terlebih dahulu. Menciptakan perjalanan panjang untuk pengembangan dirinya sebagai karakter.
BACA JUGA:Sukses Dengan Anime-nya, Papiri Komei Diadaptasi Jadi Film Live-Action
BACA JUGA:Ghost of Tsushima Siap Hadir dalam Format Anime, Tayang di Crunchyroll 2027 Mendatang
Sosok Jinwo yang dulu cupu kini berubah menjadi suhu. --hindustantimes
Selain eksplorasi batas kekuatannya, dua episode itu juga menyoroti perkembangan karakter Jinwoo setelah musim pertama.
Meski tanpa ampun dalam pertarungan, Jinwoo menunjukkan sisi manusiawinya di Red Gate. Di situ ia melindungi rekan-rekannya dari ancaman eksternal maupun kondisi lingkungan yang keras.
Ada momen ketika ia bisa menghindari pertempuran melawan Ice Elves dengan mengorbankan nyawa manusia yang bersamanya.
BACA JUGA:4 Anime Aksi Recommended, Dari Dandanan hingga Chainsaw Man
Namun, Jinwoo tetap memilih untuk melindungi mereka. Menunjukkan bahwa meski telah mengalami banyak hal, ia masih memiliki hati yang baik.
Momen refleksi terbesar datang di akhir episode 14. Dalam situasi mendesak, Jinwoo membunuh Kim Chul dan menggunakan tubuhnya sebagai alat untuk melawan Baruka. Namun, saat ia kembali ke rumah dan menatap dirinya di cermin, rasa bersalah mulai menghantuinya.
Meskipun semua pembunuhan yang ia lakukan selama itu bersifat “terpaksa,” beban moralnya tetap ada. Jinwoo mungkin terlihat tak tergoyahkan di luar, tetapi konflik batinnya menambah kedalaman karakternya.
BACA JUGA:4 Anime Slice of Life Terbaik untuk Menenangkan Jiwa, Ada yang Buatan Kyoto Animation