Respons Arab Saudi soal Gencatan Senjata di Gaza, Desak Israel Patuhi Perjanjian dan Hentikan Perang

Kamis 16-01-2025,09:36 WIB
Reporter : Mohamad Nur Khotib
Editor : Mohamad Nur Khotib

HARIAN DISWAY - Arab Saudi menyambut baik kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza. 

Dalam pernyataan resmi, kerajaan yang dipimpin Raja Salman bin Abdulaziz tersebut mendesak Israel untuk segera menghentikan penjajahan.

Tentu juga menarik pasukannya dari seluruh wilayah Palestina. 

BACA JUGA:Gencatan Senjata di Gaza setelah 46.000 Rakyat Palestina Tewas, Apa yang Terjadi Selanjutnya?

Arab Saudi juga menekankan pentingnya ketaatan terhadap perjanjian damai serta hak kembalinya para pengungsi Palestina ke tanah mereka.

"Kerajaan menekankan perlunya mematuhi perjanjian dan menghentikan agresi Israel di Gaza," kata pernyataan kementerian luar negeri, dikutip Kamis, 16 Januari 2025.

Sebelumnya, Qatar, Mesir dan Amerika Serikat ikut mengumumkan gencatan senjata di Gaza yang disepakati Hamas dan Israel itu.

BACA JUGA:Gencatan Senjata di Gaza Ada 3 Tahap, tapi Israel Belum Mau Jamin Hentikan Serangan?

Rencananya, perdamaian sementara tersebut akan dimulai Minggu, 19 Januari, bersamaan dengan pertukaran sandera dan tahanan.

Anda sudah tahu, Arab Saudi ikut mengamini bahwa apa yang dilakukan Israel di Gaza merupakan suatu genosida.

Hal itu dideklarasikan saat Arab Saudi menjadi tuan rumah pertemuan puncak gabungan Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) pada November 2024.

BACA JUGA:Rumah Mewah Tom Hanks Selamat dari Kebakaran Los Angeles, Warganet: Karena Pro Palestina

Arab Saudi dan Perancis akan menjadi ketua bersama sebuah konferensi tentang pembentukan negara Palestina pada Juni 2025.

Di sisi lain, Amerika Serikat juga punya sikap yang lebih tegas. Apalagi, perjanjian gencatan senjata Hamas dan Israel itu berlangsung sehari sebelum pelantikan Presiden terpilih AS Donald Trump pada 20 Januari.

Riwayat pembelaan Trump kepada Palestina cukup panjang. Pada masa pemerintahan pertamanya 2018, ia mendesak negara-negara Arab dan Islam membuka hubungan dengan Israel, melalui Abraham Accords.

Kategori :