Gencatan Senjata Gaza Terancam Batal, Israel Tuduh Hamas Ingkari Perjanjian

Jumat 17-01-2025,08:27 WIB
Reporter : Mohamad Nur Khotib
Editor : Mohamad Nur Khotib

HARIAN DISWAY - Genosida Israel terhadap rakyat Palestina segera berakhir. Itu kabar yang disambut bahagia oleh hampir seluruh pemimpin dunia.

Yakni setelah Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat sebagai mediator mengumumkan bahwa Hamas dan Israel mencapai kesepakatan gencatan senjata yang dimulai pada Minggu, 19 Januari 2025.

Kesepakatan itu dilaksanakan secara bertahap. Tahap pertama, mencakup pembebasan 33 tawanan Israel dan sejumlah tahanan Palestina selama periode 42 hari. 

BACA JUGA:Gencatan Senjata Mulai Berlaku Minggu Ini, Warga Gaza Rayakan Dengan Gembira

Anda sudah tahu, peperangan yang berlangsung selama 460 hari itu menjadi perhatian dunia.


Warga menonton siaran langsung konferensi pers yang disampaikan oleh Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani, di sepanjang jalan di Khan Yunis, Gaza bagian selatan, pada 15 Januari 2025, di tengah perang yang masih berl-BASHAR TALEB-AFP

Terutama karena mengakibatkan lebih dari 46.000 warga Palestina tewas. Termasuk juga para tokoh pejuang rakyat Palestina.

Kelompok pertama yang akan dibebaskan termasuk perempuan sipil, anak-anak, lansia, serta individu yang sakit atau terluka.

BACA JUGA:Apa itu Gencatan Senjata? Ini Fakta Unik yang Pernah Terjadi!

Setelah itu, ketentuan untuk mengakhiri perang secara permanen akan dirampungkan.

Namun, belum genap sehari, muncul kabar bahwa Israel menuduh menuduh Hamas mundur dari beberapa kesepakatan gencatan senjata.

Bahkan, Israel berencana melancarkan serangan udara baru menjelang pemungutan suara di kabinet. 

“Hamas mengingkari beberapa bagian dari kesepakatan yang dicapai dengan para mediator dan Israel, ini upaya memeras konsesi di menit-menit terakhir,” bunyi pernyataan resmi Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Kamis, 16 Januari 2025.

BACA JUGA:Gencatan Senjata Gaza, Bagaimana Respons Dunia?

Selain itu, kabinet Israel belum menyetujui secara penuh kesepakatan gencatan senjata tersebut hingga, kemarin.

Kategori :