Antiek menambahkan, kegiatan ini bisa membantu masyarakat untuk menekan biaya kebutuhan pangan. Terlebih, masyarakat bisa melakukan pembelian tanpa batas maksimum sesuai dengan kebutuhannya.
"Ini terbukti, karena sejak pagi sudah banyak warga yang antusias untuk berbelanja. Baru berjalan beberapa jam saja, semua kebutuhan pokok yang disediakan sudah habis," tambahnya.
BACA JUGA:Bank Mega Syariah Berbagi, Salurkan 5.800 Paket Sembako di 41 Kota
BACA JUGA:Wawali Pasuruan Adi Wibowo Serahkan 155 Paket Sembako untuk Duafa, Yatim, dan Disabilitas
Dengan adanya GPM, Antiek berharap, inflasi di Kota Pahlawan bisa terkendali dan kebutuhan masyarakat akan kebutuhan pangan bisa terpenuhi dengan harga yang terjangkau.
"Harapannya bahwa manfaat dari GPM bisa benar-benar dirasakan masyarakat. Mereka bisa mendapatkan komoditas kebutuhan sehari-hari dengan harga terjangkau dan dekat rumah. Untuk itu, lokasi GPM selalu berpindah-pindah," kata Antiek.
Dalam kegiatan GPM kali ini, DKPP Kota Surabaya bekerja sama dengan Bulog, PT Kebon Agung, PT Megasurya Mas, Pasar Induk Surabaya Sidotopo, Primafood International dan beberapa UMKM lokal.
Sejumlah bahan pokok yang tersedia pada program GPM di wilayah Wonorejo, antra lain beras SPHP kemasan 5 kilogram dijual dengan harga Rp 56.000 dan beras premium kemasan 5 kilogram dijual dengan harga Rp 68.500.
Komoditas lain seperti telur dijual seharga Rp 25.000 per kilogram dan minyak goreng kemasan 1 liter dijual dengan harga Rp 15.000.
Selain itu, juga tersedia cabai rawit, bawang merah dan bawang putih yang dijual Rp 10.000 per packnya.
"Untuk stoknya, kami membawa 1 ton beras, minyak goreng 1200 liter, gula pasir 240 kilogram, serta cabai dan bawang yang masing-masing disediakan 100 pack," tutur dia. (*)