Hari Libur Nyepi dan Libur Lebaran Berdekatan, Menhub dan Menag Wacanakan WFA

Kamis 23-01-2025,13:53 WIB
Reporter : Muchammad Nasrulloh Assidiqi*
Editor : Mohamad Nur Khotib

HARIAN DISWAY -  Menteri Agama Nassaruddin Umar dan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi berdiskusi membahas rencana pemberlakuan work from anywhere (WFA) menjelang libur Hari Raya Nyepi dan Idulfitri 2025. 

Pemberlakuan WFA itu diajukan oleh Dudy dengan pertimbangan hari libur yang berdekatan antara Nyepi dan Idulfitri. 

Seperti yang diketahui bersama, libur Nyepi tahun ini akan dimulai dengan cuti bersama Hari Raya Nyepi pada 28-29 Maret 2025. Sementara Idulfitri kemungkinan akan jatuh pada 31 maret 2025. 

BACA JUGA:Jumlah Pemudik ke Surabaya Naik 20 Persen Jelang Nataru, Gereja dan Perbatasan Kota Dijaga Ketat

Dengan tanggal yang berdekatan tersebu,t Dudy mengusulkan agar WFA dijalankan sejak 24 Maret 2025 hingga 27 Maret 2025. 

"Harapannya ini dapat mengurai arus mudik agar tidak terfokus hanya pada tiga hari libur menjelang idul fitri," jelas Dudhy dikutip Kamis, 23 Januari 2025.

Menurutnya, skema WFA itu nanti akan dijalankan dengan pola kerja fleksibel seperti yang sudah dijalankan beberapa instansi seperti Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Sipil (Kemenpan-RB) yang sudah menerapkan WFA sampai 60 persen. 

BACA JUGA:9 Makanan Khas Idulfitri dari Berbagai Negara yang Sedap Dilihat dan Nikmat Disantap

"Dengan teknologi yang lebih canggih sekarang ini memungkinkan diterapkan di sektor birokrasi dan pendidikan, meskipun ada beberapa industri yang memang tidak bisa," ungkapnya. 

Selanjutnya, Kemenhub juga akan mendata industri mana yang memungkinkan untuk menerapkan WFA. 

"Kami akan koordinasi dengan lembaga terkait agar kebijakan ini berjalan dengan optimal dan mendukung kelancaran mudik," terangnya. 

BACA JUGA:Usai Nyepi, WNA Temukan Jenazah Tak Beridentitas di Ketinggian 2883 Mdpl Gunung Agung Bali

Nasaruddin menyambut baik usulan tersebut. Ia menyetujuinya agar masyarakat dapat bersilaturahmi dan bersenang-senang di kampung halaman.

"Prinsipnya, kami setuju karena ini untuk kemaslahatan umat beragama," ujar Menag.

Menurutnya, silaturahmi dengan keluarga itu penting untuk mendapatkan semangat dan menjaga ikatan keluarga. 

Kategori :