Usai Nyepi, WNA Temukan Jenazah Tak Beridentitas di Ketinggian 2883 Mdpl Gunung Agung Bali

Usai Nyepi, WNA Temukan Jenazah Tak Beridentitas di Ketinggian 2883 Mdpl Gunung Agung Bali

Jenazah yang ditemukan WNA di Gunung Agung memiliki ciri-ciri berambut putih (beruban), mengenakan jaket dan celana panjang warna hitam, serta membawa tas berwarna hijau. --iStock

HARIAN DISWAY - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Denpasar mengungkapkan warga negara asing (WNA) telah menemukan jenazah tanpa identitas saat tengah mendaki, di puncak Gunung Agung, Karangasem, Bali pada Selasa, 12 Maret 2024.

Penemuan jenazah tersebut terjadi sehari setelah peringatan Hari Raya Nyepi di Bali pada Senin, 11 Maret 2024. Sebelumnya, sebenarnya telah ada larangan untuk melakukan pendakian dari pemerintah setempat, terkait adanya upacara keagamaan Ida Batara Turun Kabeh

BACA JUGA:KAI Daop 8 Surabaya Antisipasi Lonjakan Penumpang KAI Jelang Hari Raya Nyepi dan Awal Ramadan

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali) I Nyoman Sidakarya menerangkan bahwa jenazah yang ditemukan pada ketinggian 2883 Mdpl tersebut, belum diketahui identitasnya.

Jenazah memiliki ciri-ciri berambut putih (beruban), mengenakan jaket dan celana panjang warna hitam, serta membawa tas berwarna hijau. Sidakarya mengatakan tidak ada yang mengetahui kapan korban memulai pendakian di Gunung Agung. 

BACA JUGA: Penerbangan dari Juanda ke Ngurah Rai Bali Akan Dihentikan Selama 24 Jam Pada Hari Raya Nyepi

“Info awal kami terima melalui grup potensi SAR yang menyatakan bahwa seorang pendaki WNA menemukan jenazah. Selanjutnya berkoordinasi dengan BPBD serta pemandu lokal setempat. Akhirnya dipastikan informasi tersebut A1 pada pukul 19.00 WITA,” papar Sidakarya.

Lebih lanjut, pada pukul 17.00 WITA Selasa, 12 Maret 2024, dua orang pemandu lokal melakukan pendakian lewat jalur Pengubengan, dan sampai di lokasi penemuan jenazah setelah dua jam lebih perjalanan. 

Dalam operasi SAR kali ini, sebanyak 10 personel Pos SAR Karangasem terlibat. Saat proses evakuasi, pihak Basarnas Denpasar sempat terkendala cuaca di lokasi yang diselimuti kabut tebal dan angin kencang.

BACA JUGA: Jalur Denpasar – Singaraja Tutup Sementara Karena Longsor

“Pagi tadi pada pukul 03.00 WITA tim SAR gabungan sudah bergerak dari Pos Pengubengan. Normalnya perjalanan pergi dan pulang sekitar 6 jam. Tentunya akan memerlukan waktu lebih lama karena mengevakuasi jenazah,” papar Sidakarya. (Isro Nur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: