Indonesia Gabung BRICS: Poros (Ekonomi) Jakarta-Beijing-Moskow Jilid 2?

Kamis 23-01-2025,15:09 WIB
Oleh: Sukarijanto*

Akibatnya, sanksi tersebut membuat harga minyak mentah dunia terbang mencapai titik tertingginya. Minyak Brent naik 1,8 persen ke level 81,23 dolar AS per barel dan minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) naik 2 persen, menyentuh 78,10 dolar AS per barel. 

Sementara itu, Urals Oils, minyak asal Rusia, tercatat dihargai 73,68 dolar AS per barel sejak awal 2025. Harga yang lebih murah itulah yang merupakan pilihan tepat bagi Indonesia. 

Di samping menghemat devisa, juga dinilai bisa mereduksi tekanan mata uang dolar AS terhadap neraca dagang. Terlebih, pembayaran transaksi dagang bisa menggunakan mata uang lokal, berdasar hasil kesepakatan Deklarasi Kazan. 

Sebagai negara berdaulat, Indonesia berhak penuh menjalankan orientasi politik bebas aktif dan orientasi aliansi ekonomi sebagaimana amanah pasal 1 angka 2 UU No 37 Tahun 1999. 

Disebutkan, politik luar negeri adalah kebijakan, sikap, dan langkah pemerintah Indonesia dalam melakukan hubungan dengan negara lain serta organisasi internasional untuk mencapai tujuan nasional. 

Konsep bebas aktif bertujuan mencapai kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial sebagai bagian dari tujuan nasional yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945. (*)


*) Sukarijanto adalah anggota Association of South East Asia Strategic Management Researcher dan mahasiswa Program Pascasarjana (S-3) PSDM Universitas Airlangga.

 

Kategori :