HARIAN DISWAY - Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali menunjukkan aktivitas vulkanik yang intens dengan serangkaian erupsi pada Selasa, 28 Januari 2025.
Erupsi pertama terjadi pukul 06.21 WIB, memuntahkan kolom abu setinggi 1.000 meter atau 1 kilometer di atas puncak, setara dengan 4.676 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Sigit Rian Alfian menyampaikan bahwa kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal yang bergerak ke arah timur dan tenggara.
BACA JUGA:Jalur Pendakian Gunung Semeru Dibuka, Simak Tarif dan Aturan Terbarunya!
“Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 21 mm dan durasi 181 detik,” jelas Sigit dikutip Antara.
Erupsi berikutnya terjadi pukul 07.11 WIB, dengan tinggi kolom letusan sekitar 800 meter di atas puncak.
Kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal itu bergerak ke arah timur laut. Terekam dengan amplitudo maksimum 21 mm dan durasi 124 detik.
Selang beberapa menit, pada pukul 07.35 WIB, Gunung Semeru kembali meletus dengan tinggi letusan sekitar 800 meter.
Kolom abu berwarna kelabu pekat terpantau bergerak ke arah timur laut dan timur. Erupsi ini memiliki amplitudo maksimum 22 mm dengan durasi 119 detik.
Aktivitas vulkanik terus berlanjut pada pukul 08.48 WIB, dengan letusan setinggi 800 meter di atas puncak. Kolom abu yang berwarna kelabu bergerak ke arah timur laut dan timur. Amplitudo erupsi mencapai maksimum 22 mm dengan durasi 110 detik.
BACA JUGA:Dua Orang Meninggal Akibat Banjir Lahar Dingin Semeru di Kali Regoyo, Satu Orang Tertimbun Longsor
Tak berhenti di situ, pada pukul 10.28 WIB, Gunung Semeru kembali erupsi.
Visual letusan tidak teramati, namun seismograf mencatat amplitudo maksimum 22 mm dengan durasi 123 detik.
Status Waspada dan Imbauan PVMBG
Gunung Semeru saat ini berstatus Waspada. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi kepada masyarakat untuk menghindari risiko bencana akibat aktivitas vulkanik yang meningkat.