Perayaan Imlek 2025, Harmoni Merah dan Emas

Selasa 28-01-2025,22:40 WIB
Oleh: Dini Arifa A. dan Fauzia K.H.*

BACA JUGA:DKPP Surabaya Targetkan 2.000 Kunjungan di Adventureland Romokalisari Selama Libur Imlek 2025

BACA JUGA:Perayaan Isra Miraj dan Imlek, Eri Cahyadi Ingatkan Warga Surabaya Jaga Keamanan dan Toleransi

Pernahkah pembaca bertanya-tanya, warna apa yang perlu dihindari dalam perayaan tahun baru Tionghoa? Mereka menghindari adanya warna hitam dan putih. 

Alasannya terletak pada makna simbolis dalam budaya Tionghoa yang menyatakan bahwa hitam dan putih dihubungkan erat dengan suasana duka dan kesedihan. Dalam tradisi, kedua warna itu sering digunakan pada upacara pemakaman atau acara yang berkaitan dengan peringatan bagi mereka yang telah meninggal dunia. 

Karena itu, menghadirkan warna-warna tersebut dalam suasana perayaan Imlek yang seharusnya penuh kegembiraan dianggap kurang pantas, bahkan tabu. Meski demikian, pergeseran mode generasi muda dalam penggunaan warna hitam atau putih mulai muncul. 

BACA JUGA:Jelang Imlek, Pemkot Surabaya Pasang Dekorasi Lampion dan Dekorasi Ular Kayu, Ini Lokasinya

BACA JUGA:Mengapa Tahun Baru Imlek 2025 Disebut Tahun Ular?

Bisa kita lihat bahwa kaum muda Tionghoa acap tetap memakai nuansa warna hitam dan putih, misalnya, di busana yang mereka pakai.

Masih tentang variasi warna, apakah warna dapat membentuk suasana dalam perayaan Imlek? Apakah warna yang dominan memengaruhi cara dalam merasakan makna dan esensi dari perayaan? 

Nah, tentu saja dalam segala hal, warna memiliki kekuatan untuk menciptakan suasana dan tidak ada yang lebih nyata dari hal itu selain pada perayaan Imlek. 

BACA JUGA:Sambut Imlek, Nation Star Academy Rayakan Keberagaman dan Pentas Seni

BACA JUGA:Rangkaian 15 Hari Perayaan Pasca Tahun Baru Imlek

Ketika memasuki rumah yang dihias dengan warna merah yang mencolok dan aksen emas yang gemerlap, seolah-olah dunia sekitar tiba-tiba menjadi lebih cerah. Ada rasa kehangatan yang langsung menyelimuti, seperti pelukan hangat yang mengundang kita untuk merayakan bersama. 

Warna-warna itu membentuk suasana yang tidak hanya terlihat, tetapi juga dirasakan.

Bahkan, seiring dengan tradisi berbagi angpao dengan warna merah, suasana perayaan terasa lebih menyenangkan dan penuh kebahagiaan. 

BACA JUGA:Umat Konghucu Gelar Cisuak Larung di Pantai Kenjeran, Ritual Tahunan Jelang Imlek

Kategori :