Persaingan Ketat dengan ChatGPT
Sejak peluncuran ChatGPT oleh OpenAI pada akhir 2022, berbagai perusahaan teknologi Tiongkok berupaya menciptakan chatbot mereka sendiri.
DeepSeek pun meluncurkan dua model yang disebut-sebut mendapat pengakuan dari komunitas teknologi di Silicon Valley dan dinilai setara dengan model milik OpenAI dan Meta.
BACA JUGA: Deepseek, Asisten AI Buatan Tiongkok yang Ancam ChatGPT
Bahkan, DeepSeek mengklaim bahwa produknya lebih hemat biaya. Dengan harga yang dikatakan 20 hingga 50 kali lebih murah dibandingkan model milik OpenAI.
Stacy Rasgon, analis dari Bernstein, menilai bahwa investasi kecil yang dilakukan DeepSeek untuk mengembangkan AI menimbulkan pertanyaan besar mengenai industri AI di AS.
Deepseek, asisten AI buatan Tiongkok yang ancam ChatGPT. -AFP-
Liang Wenfeng: Sosok di Balik DeepSeek
DeepSeek berbasis di Hangzhou, dengan Liang Wenfeng sebagai pemegang saham pengendali utama.
Selain itu, ia juga merupakan co-founder perusahaan hedge fund High-Flyer. Meski tidak diketahui seberapa besar investasi High-Flyer dalam DeepSeek, kedua perusahaan itu berbagi kantor di lokasi yang sama.
High-Flyer sendiri memiliki paten yang terkait dengan kluster chip yang digunakan untuk melatih model AI.
Menurut laporan media Tiongkok CGTN, Liang Wenfeng, yang kini berusia 40 tahun, merupakan lulusan Universitas Zhejiang di bidang AI.
Pada 2015, ia mendirikan High-Flyer, yang dikenal karena inovasi dalam strategi perdagangan berbasis AI.
BACA JUGA: Chat GPT Banjir Protes, Dianggap Melanggar Undang-Undang
DeepSeek mulai menarik perhatian industri AI pada Desember 2024 setelah meluncurkan model AI baru yang diklaim setara dengan ChatGPT. Namun, lebih hemat biaya dibandingkan model yang menggunakan chip Nvidia.
Laporan Reuters mengungkapkan bahwa sejak akhir 2023, Wenfeng telah menargetkan pembentukan divisi penelitian baru untuk mengeksplorasi kecerdasan umum buatan (AGI).