Sejak 2021, ia juga telah membeli ribuan prosesor grafis Nvidia untuk proyek AI—sebelum pemerintah AS di bawah Joe Biden membatasi ekspor chip AI ke Tiongkok.
Pada 2022, unit bisnis AI High-Flyer dikabarkan mengoperasikan kluster yang berisi 10.000 chip Nvidia A100.
BACA JUGA: Open AI Chat GPT-4 Makin Canggih, Tingkatkan Akurasi di 27 Bahasa
Dalam wawancara pada Juli 2024 dengan Waves, yang diterbitkan ulang oleh publikasi China Academy, Liang menjelaskan ambisinya terhadap DeepSeek dan strategi AI Tiongkok secara keseluruhan.
"Selama bertahun-tahun, perusahaan Tiongkok terbiasa memanfaatkan inovasi teknologi yang dikembangkan di tempat lain dan memonetisasinya melalui aplikasi. Namun, ini tidak berkelanjutan," ujarnya.
"Kali ini, tujuan kami bukanlah keuntungan cepat. Melainkan mendorong batas teknologi untuk mengembangkan ekosistem yang lebih maju," tambah Liang.
Dukungan Pemerintah Tiongkok
Pemerintah Tiongkok tampaknya turut memberikan perhatian besar pada DeepSeek. Media pemerintah Tiongkok melaporkan bahwa sebelum peluncuran model DeepSeek-R1 pada 20 Januari, Wenfeng menghadiri simposium tertutup yang dihadiri oleh Perdana Menteri Li Qiang.
BACA JUGA: Elon Musk Bikin Pesaing ChatGPT: xAI, Besok Adakan Pertemuan di Twitter Spaces
Dengan kehadiran DeepSeek yang semakin diperhitungkan, masa depan industri AI global diprediksi akan semakin kompetitif.
Perusahaan-perusahaan teknologi AS kini menghadapi tantangan baru dari startup Tiongkok yang mampu menghadirkan inovasi dengan biaya yang jauh lebih rendah. (*)
*) Mahasiswa magang dari Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Terbuka Surabaya.