Memang ada manusia yang, paling tidak dalam tradisi Islam, disebutkan sudah bisa berbicara seperti manusia dewasa bahkan ketika ia masih bayi. Nabi Isa, misalnya.
Namun, itu adalah mukjizat, yang cuma diberikan Tuhan kepada manusia-manusia pilihan yang jumlahnya amat sangat terbatas. Sedangkan manusia kebanyakan seperti kita, tetap harus melalui tahapan pengucapan suara vokal atau suku kata sederhana terlebih dahulu, baru berkembang ke kata-kata tunggal, lalu kalimat-kalimat singkat, hingga akhirnya ke percakapan yang lebih kompleks.
BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Helmy Yahya Presenter dan Influencer: De Hou Liu Guang
Dalam artian, sepanjang kita masih menyandang status sebagai manusia biasa, hukum bahwa "semuanya butuh proses" masih akan terus berlaku pada kita.
Tak masalah. Sebab, pada hakikatnya, "Sukses bukan hanya tentang meraih sebuah mimpi, tapi bagaimana prosesnya menginspirasi orang lain dan dampaknya menjadi berkat bagi banyak orang," kata Fenny Amalo yang branch manager BRI Surabaya Jemursari.
Thomas Alva Edison yang menemukan lampu pijar, Bill Gates yang mendirikan Microsoft, Larry Page dan Surgey Brin yang merancang mesin pencari Google, Liang Wenfeng yang menggegerkan dunia dengan DeepSeek-nya ..., semuanya berproses, jatuh bangun, dan dari sana mereka memberikan sumbangsih yang tak ternilai harganya bagi perkembangan peradaban manusia.
Begitulah. Sebagaimana dinyatakan pepatah Tiongkok, "日起有功" (rì qǐ yǒu gōng): dengan tak henti-hentinya menempa diri, kelak sukses akan menghampiri. (*)