HARIAN DISWAY - Hubungan antara orang tua dan anak dewasa sering kali mengalami dinamika yang kompleks.
Saat anak-anak tumbuh dewasa, mereka mengembangkan identitas, nilai, dan pandangan hidup sendiri. Itu mungkin berbeda dengan pandangan orang tua.
Untuk menjaga hubungan yang harmonis dan memastikan komunikasi yang efektif, orang tua perlu mengevaluasi kebiasaan-kebiasaan tertentu.
Khususnya kebiasaan yang mungkin menghambat kedekatan dengan anak dewasa. Berikut 7 kebiasaan yang perlu dihilangkan tersebut.
1. Memaksakan nilai dan pandangan hidup
Memaksakan nilai-nilai yang Anda yakini kepada anak yang sudah dewasa hanya akan menimbulkan konflik dan penolakan--Pexels
Setiap generasi memiliki nilai dan pandangan hidup yang berbeda. Jangan memaksakan nilai-nilai yang Anda yakini kepada anak yang sudah dewasa. Itu hanya akan menimbulkan konflik dan penolakan.
Mereka memiliki hak untuk memilih jalan hidup sesuai dengan keyakinan dan pengalaman mereka. Alih-alih memaksakan, cobalah untuk berdialog dan memahami perspektif anak dewasa.
Dengan begitu, Anda bisa membangun hubungan yang lebih saling menghormati.
BACA JUGA:7 Tips Memilih Jam Tangan, Tidak Semua Harus Pakai Sports Watch
2. Selalu merasa paling benar
Kebiasaan merasa paling benar atau selalu ingin mengontrol pembicaraan dapat membuat anak dewasa merasa tidak dihargai. Mereka mungkin merasa bahwa pendapat dan pengalaman mereka tidak dianggap penting.
Cobalah untuk lebih terbuka. Dan mengakui bahwa Anda tidak selalu memiliki semua jawaban. Anda harus terbiasa dengan semua sudut pandang jawaban anak. Jangan selalu merasa jawaban Anda paling benar.
Jika Anda tidak paham atau tidak tahu, akuilah dan diskusikan masalah bersama-sama, Sebagai dua individu yang setara. Bukan sebagai orang tua yang selalu merasa lebih tahu.
3. Tidak menghormati privasi dan keputusan mereka
Anak dewasa membutuhkan ruang pribadi dan kebebasan untuk mengambil keputusan sendiri. Jangan mengintervensi kehidupan pribadi mereka. Seperti hubungan, karir, atau gaya hidup. Itu hanya akan membuat mereka merasa tidak dihormati.
Berikan mereka kepercayaan untuk menjalani hidup sesuai dengan pilihan. Sambil tetap siap memberikan dukungan jika diperlukan.
Jika Anda merasa khawatir dengan hubungan dan kegiatan yang anak Anda miliki saat ini, Anda bisa bicarakan dengan cara yang baik. Jangan menyudutkan atau melarang secara berlebihan.