HARIAN DISWAY - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengadakan konferensi pers bersama di Gedung Putih, Rabu, 5 Februari 2025, pukul 6.50 WIB.
Trump sedang berusaha meyakinkan negara-negara tetangga untuk menerima ratusan ribu pengungsi dari Palestina.
“Ini adalah situasi yang sangat sulit. Saya rasa orang-orang tidak seharusnya kembali ke Gaza,” kata Trump di Gedung Putih.
Menurutnya, AS akan mengambil alih jalur Gaza, dan bahkan juga akan melakukan pekerjaan di sana.
BACA JUGA:Biden dan Trump Sama-Sama Klaim Berjasa dalam Wujudkan Gencatan Senjata Israel-Hamas
BACA JUGA:Gencatan Senjata di Gaza Ada 3 Tahap, tapi Israel Belum Mau Jamin Hentikan Serangan?
Trump menjelaskan bahwa kepemilikan AS atas tanah Gaza adalah untuk menciptakan lapangan pekerjaan.
“Semua orang yang saya ajak bicara menyukai gagasan Amerika Serikat memiliki sebidang tanah itu, mengembangkannya, dan menciptakan ribuan lapangan kerja,” imbuhnya.
Gencatan senjata
Sementara itu, Netanyahu adalah pemimpin luar negeri pertama yang mengunjungi Trump saat memulai masa jabatannya yang kedua di Gedung Putih. Kunjungan tersebut dilakukan untuk membicarakan rencana gencatan senjata tahap kedua.
Sejak gencatan senjata pertama yang dimulai pada Januari lalu, beberapa sandera Israel sudah dibebaskan dan Hamas telah mengambil alih kendali politik atas jalur Gaza.
BACA JUGA:Gencatan Senjata Baru Berlaku Minggu, Israel Masih Gencar Serang Gaza
BACA JUGA:3 Sandera Israel dan 90 Tahanan Palestina Dibebaskan Pada Hari Pertama Gencatan Senjata
Israel dan Hamas juga sama-sama menyetujui untuk melakukan gencatan senjata setelah melakukan perang selama 15 bulan.
Rencana pemindahan warga Gaza
Ribuan warga Palestina mulai kembali ke rumah mereka di Gaza yang hancur. Sedangkan, AS berniat untuk memindahkan warga Palestina ke negara-negara tetangga.
Namun, mereka, para rakyat Gaza, menolak pemindahan paksa ke negara lain.