Gado-Gado Bahasa di Wisma Jerman, Ajang Multilingual Menyatukan Beragam Kultur

Jumat 07-02-2025,07:00 WIB
Reporter : Dave Yehosua
Editor : Guruh Dimas Nugraha


Dua peserta saling mengobrol untuk belajar bahasa dan budaya satu sama lain di Gado-gado Bahasa. -Ananda Tiyas-HARIAN DISWAY

Tawa pun menggema ketika terdengar jawaban keliru. Atau jawaban yang diberikan ternyata jauh dari dugaan. Sebagai apresiasi, pemenang kuis mendapatkan hadiah berupa cokelat.

Sesi berikutnya adalah tantangan membaca kalimat dalam berbagai bahasa. Sebuah roda acak diputar untuk menentukan bahasa apa yang harus dibaca oleh masing-masing peserta.

Tantangan itu cukup menarik. Karena tak jarang peserta harus berhadapan dengan bahasa yang asing bagi mereka.

Beberapa tampak kesulitan melafalkan kata-kata dalam bahasa yang belum pernah mereka dengar sebelumnya. Tapi ada juga beberapa peserta yang berhasil membacanya dengan cukup baik. Meski dengan aksen yang tak sesuai dengan aksen penuturnya.

Eva Bordessoule, seorang peserta asal Prancis, tampak antusias saat mengikuti Gado-gado Bahasa.

Dia datang ke Indonesia dalam rangka magang. Eva merupakan mahasiswi dari University of Pau and Pays de l’Adour (UPPA).

Menurutnya, acara itu sangat membantu meningkatkan kemampuan bahasa. Juga menambah jaringan pertemanan internasional.

BACA JUGA:Wisma Jerman Hubungkan Manfaat Pembelajaran Bahasa Jerman dan Budaya dalam Lanskap Globalisasi Masa Kini

BACA JUGA:Wisma Jerman Hubungkan Manfaat Pembelajaran Bahasa Jerman dan Budaya dalam Lanskap Globalisasi Masa Kini

“Melalui acara ini, saya bisa melatih kemampuan bahasa dengan cara yang menyenangkan. Sekaligus bertemu dengan banyak orang baru dari berbagai negara,” ujarnya.

Sebagai mahasiswa yang bercita-cita mengajar bahasa Prancis di luar negeri, Eva menganggap acara itu sebagai kesempatan emas untuk lebih memahami komunikasi antarbudaya.

Dia juga berencana menjelajahi berbagai kota di Jawa Timur. Seperti Malang dan Surabaya, untuk memperkenalkan bahasa Prancis kepada lebih banyak orang.

Antusiasme tinggi dari para peserta juga menjadi kebanggaan tersendiri bagi Mike Neuber, Direktur Wisma Jerman.

Menurutnya, acara itu bukan sekadar ajang pertemuan biasa. Melainkan wujud nyata dari upaya menciptakan lingkungan multilingual yang inklusif.

“Kami sangat senang melihat jumlah peserta yang terus meningkat setiap kali acara ini digelar. Kali ini, kami bahkan kedatangan peserta dari Honduras, Italia, Belanda, Inggris, Korea, dan Tiongkok," ungkapnya.

Kategori :