Gado-Gado Bahasa di Wisma Jerman, Ajang Multilingual Menyatukan Beragam Kultur

Jumat 07-02-2025,07:00 WIB
Reporter : Dave Yehosua
Editor : Guruh Dimas Nugraha

"Ini membuktikan bahwa kebutuhan akan ruang belajar bahasa yang santai dan menyenangkan itu memang ada,” lanjut Mike.

BACA JUGA:Mixture Coastal Batik Festive, Pameran Batik Tulis di Wisma Jerman

BACA JUGA:Open House Wisma Jerman, Promosikan Budaya Hemat Energi

Ia menyebut bahwa acara itu akan berkelanjutan dan diharapkan bisa terus berkembang. Pun, menarik lebih banyak peserta dari berbagai latar belakang.

“Kalau pesertanya terus bertambah seperti ini, bisa-bisa kami harus menyewa ballroom hotel untuk acara berikutnya,” ujarnya, kemudian tertawa.

Meski demikian, ada tantangan tersendiri dalam mengelola acara sebesar itu. Koordinasi antar-panitia dan peserta menjadi salah satu aspek yang harus diperhatikan.

Tak hanya tentang bahasa, acara itu juga menjadi wadah bagi peserta untuk saling mengenal dan berbagi pengalaman.

Beberapa peserta bahkan berencana untuk bertemu kembali di luar acara. Guna melanjutkan obrolan yang tertunda dan saling belajar tentang bahasa masing-masing. 

Inisiatif seperti itu membuktikan bahwa bahasa bukanlah sekadar alat komunikasi. Tetapi juga jembatan untuk membangun hubungan yang lebih erat antar-budaya.

BACA JUGA:Film Pesantren Diputar di Wisma Jerman, Luruskan Kesalahpahaman Tentang Islam dan Dunia Pesantren

BACA JUGA:Mike Neuber Luruskan Sejarah Wisma Jerman Surabaya: Bukan Kantor Kedutaan atau Penginapan

Gado-Gado Bahasa pun diharapkan akan menjadi salah satu acara unggulan bagi komunitas internasional di Surabaya.

Ke depan, Wisma Jerman berencana untuk memperluas cakupan acara dengan menambahkan lebih banyak aktivitas interaktif. Serta menggandeng komunitas bahasa dari berbagai negara. (*)

Kategori :