HARIAN DISWAY – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengajukan beberapa syarat agar AS kembali bergabung dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Anda sudah tahu, Trump meneken perintah eksekutif yang berisikan keputusannya mencabut keanggotaan AS dari WHO. Keputusan ini diambil setelah Trump dilantik sebagai presiden pada 20 Januari lalu.
Dikutip dari Reuters, langkah ini merupakan bagian dari rencana Trump untuk memaksa WHO mereformasi sistem dan organisasinya.
Presiden ke-47 AS tersebut menegaskan bahwa lembaga kesehatan global itu harus menempatkan seorang warga negara Amerika Serikat sebagai pemimpin. Hal ini sebagai bagian dari upaya untuk mengubah arah organisasi tersebut.
Syarat dari Trump ini tercantum dalam dokumen yang dibagikan ke para penasehatnya sebelum dilantik 20 Januari lalu.
BACA JUGA:Pakar Khawatirkan Keluarnya AS dari WHO: Bisa Lemahkan Respon Global Jika Ada Pandemi Lagi
BACA JUGA:HMPV Masuk Berita Wabah WHO, Ini Penjelasan Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara.
Dokumen tersebut merekomendasikan penarikan AS dari WHO dan mengadopsi pendekatan secara radikal untuk menangani lembaga ini.
Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif di Gedung Putih di Washington, DC.-Jim WATSON / POOL / AFP-AFP Forum
Rekomendasi ini termasuk mendorong pemerintah AS untuk menjabat sebagai direktur jenderal setelah Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO yang akan lengser pada tahun 2027.
Sebelumnya, perintah eksekutif dari Trump untuk menarik AS dari WHO ini, merupakan salah satu langkah kebijakan pertamanya setelah menjabat.
Keputusan ini berpotensi memiliki dampak yang besar pada masa depan organisasi kesehatan tersebut, mengingat AS adalah salah satu penyandang dana terbesar bagi WHO, dan dengan penarikan tersebut, WHO akan kehilangan sumber dana yang sangat signifikan pada Januari 2026.
BACA JUGA:Amerika Resmi Keluar dari WHO, Trump: Mereka Menipu Kita!
BACA JUGA:Kota Surabaya Resmi Tergabung Jaringan Kota Sehat WHO
Perintah ini muncul karena Trump mengira dan menuduh organisasi tersebut telah gagal dalam menangani pandemi Covid-19 dan terlalu memihak kepada Tiongkok meskipun tuduhan ini telah dibantah oleh WHO.