Tardozzi Akui Yamaha Ancaman Serius, Ducati Butuh Strategi Baru!

Minggu 09-02-2025,15:15 WIB
Reporter : Bagus Aji
Editor : Salman Muhiddin

HARIAN DISWAY - Ducati menghadapi keputusan krusial menjelang MotoGP 2025. Direktur tim Ducati Corse, Davide Tardozzi, mengisyaratkan kemungkinan tetap menggunakan mesin GP24 versi upgrade ketimbang beralih ke GP25 yang masih menyisakan tanda tanya.

Hasil tes pramusim di Sepang menunjukkan bahwa motor GP24 upgrade justru lebih kompetitif dibanding GP25 yang dikembangkan untuk musim ini.

Sementara itu, Yamaha dengan Fabio Quartararo mulai menunjukkan potensi ancaman besar bagi dominasi Ducati.

Dengan persaingan yang semakin ketat, akankah strategi Ducati mempertahankan stabilitas membuahkan hasil, atau justru menjadi titik balik kebangkitan Yamaha?

Pernyataan mengejutkan datang dari Davide Tardozzi, direktur tim Ducati Corse, setelah mengevaluasi hasil uji coba pramusim di Sirkuit Sepang pada 5-7 Februari 2025. Evaluasi tersebut menimbulkan keraguan besar mengenai pilihan mesin yang akan digunakan untuk musim balap 2025.

BACA JUGA:LCR Honda Racing Resmi Diperkenalkan, Target Lebih Kompetitif di MotoGP 2025

BACA JUGA:Operasi Jorge Martin Sukses, Martinator Siap Terjun di Seri Pembuka MotoGP

Dalam pengujian ini, Ducati menerapkan metode penghitungan waktu long run (10 putaran dalam satu kali turun ke lintasan). Hasilnya kemudian dirata-rata untuk menentukan kecepatan per lap, dan metode ini diterapkan pada semua pembalap Ducati.

Manajer tim asal Italia itu tampaknya lebih condong memilih mesin lama untuk musim 2025. Hal ini cukup masuk akal jika melihat catatan waktu yang dicetak oleh pembalap tim satelit Ducati, Gresini Racing, Alex Marquez.

Meski hanya menggunakan Ducati Desmosedici GP24 versi upgrade, Alex Marquez mampu mencatatkan rata-rata waktu long run 10 putaran dengan 1 menit 57.901 detik.

Sebaliknya, Marc Marquez (Ducati Lenovo) yang menggunakan Ducati Desmosedici GP25 justru sedikit lebih lambat dengan catatan waktu 1 menit 57.930 detik. Bahkan rekan setimnya, Francesco Bagnaia, hanya mampu mencetak rata-rata 1 menit 58.243 detik.

BACA JUGA:Kecelakaan di Tes Pramusim MotoGP, Fabio Di Giannantonio Segera Jalani Operasi

BACA JUGA:Raul Fernandez Kembali ke Lintasan MotoGP, Operasi Kelingking Sukses!

Perbedaan ini menjadi salah satu alasan mengapa Tardozzi lebih menyukai evolusi mesin Desmosedici GP24 versi upgrade dibanding revolusi mesin GP25 yang menggunakan blok mesin baru.

Dengan penuh keyakinan, Tardozzi menekankan pentingnya stabilitas dalam sebuah pengembangan:

Kategori :