3 Perempuan Membunuh Pria Penunggak Utang di Bali

Senin 17-02-2025,14:00 WIB
Oleh: Djono W. Oesman

BACA JUGA:Pelajar SMP di Bengkalis, Riau, Membunuh dan Memerkosa Teman

Yakni, I Pande Gede Putra Palguna, kelahiran Gianyar, 11 Februari 1971. Alamat: Jalan H. Takwa, Kelurahan Jatimakmur, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat. Pekerjaan: karyawan swasta. 

Polisi lenjut ke pemeriksaan CCTV. Meski, lokasi mayat di dekat hutan lindung, di pinggir jalan raya Singaraja–Denpasar. Diketahui, ada mobil kuning jenis city car yang mondar-mandir di sekitar sana pada Minggu malam, 2 Februari 2025. Polisi mencurigai mobil tersebut.

Polisi melacak kamera ETLE di jalur tersebut. Ketemu, Brio warna kuning nopol DK 12XX CAN. Ternyata itu mobil rental. Penyewa pada hari itu adalah Leni. Dari sana polisi memulai penyidikan. 

BACA JUGA:Membunuh Yang Sudah Tamat

BACA JUGA:Mayat Korban Pembunuhan di Air

Leni didatangi polisi di rumahnyi di Denpasar Utara, Sabtu, 8 Februari 2025. Dimintai keterangan. Melalui interogasi singkat, berdasar bukti penyewaan mobil, Leni mengakui menyewa itu. Akhirnya, Leni mengakui membuang mayat korban. Leni ditangkap, kemudian polisi menangkap dua tersangka lain: Intan dan Oky.

Berdasar pemeriksaan para tersangka, motifnya utang.

Leni adalah pemilik sebuah hotel di Denpasar. Dia hendak menjualnya. Pada pertengahan 2019 dia menghubungi Pande (mereka saling kenal) untuk memasarkan hotel tersebut. Pande menyanggupi, tapi minta biaya operasional. Total secara bertahap biaya itu Rp 5,4 miliar. Sudah dibayar semua oleh Leni. Tidak dijelaskan, biaya untuk apa saja. 

Setelah menerima uang Leni, Pande menghilang dari Leni. Sudah dicari sampai ke rumah Pande di Bekasi, tidak ketemu. Leni minta bantuan teman Intan dan Oky. Mereka menyanggupi mencari Pande.

November 2024 atau lima tahun setelahnya, Intan dan Oky menemukan Pande di Denpasar. Mereka menghubungi Leni. Kemudian, mereka berempat ketemu di suatu tempat di Denpasar. 

Leni menagih Pande, tapi dijawab tak punya uang. Lalu, Leni minta rekening bank Pande untuk dicetak di bank. Dari situ tampak lalu lintas keuangan rekening. Bukti cetak tersebut kemudian dipegang Leni.

Di pertemuan itu juga Leni meminta Pande membuat surat pernyataan berutang Rp 5,4 miliar kepada Leni. Ternyata Pande mau saja. Di depan tiga perempuan itu, Pande membuat surat pernyataan utang bermeterai. Sudah. Begitu saja. Utang tetap tak terbayar.

Kemudian, Leni mengusulkan agar Pande tinggal di tempat kos Intan dan Oky. Pande juga setuju. Mereka tinggal bertiga satu kamar di tempat kos itu, yang kemudian jadi TKP.

Tidak ada masalah. Sejak November 2024, Pande tinggal sekamar dengan dua emak-emak itu. Tapi, selama mereka tinggal bersama, Pande sering utang kepada Intan dan Oky. Alasannya, untuk mengangsur utang ke Leni. Utang diberi. Total utang dari dua perempuan itu Rp 60 juta. 

Karena Pande sering bohong kepada Intan dan Oky, termasuk penggunaan uang utangan Rp 60 juta itu, dua perempuan tersebut kesal terhadap Pande. 

Kategori :