Salah satu bagian teatrikal menampilkan demonstran yang berguling-guling di aspal sebagai simbol ironi kemiskinan di Indonesia.
BACA JUGA:Demo Indonesia Gelap Kembali Digelar Besok, BEM SI: Tuntutan Masih Sama!
"Adegan ini menunjukkan bagaimana kemiskinan terus berulang, setiap ganti penguasa selalu muncul kemiskinan baru. Ini adalah realitas pahit yang kita alami," ujar Muhammad Abdul Gani Bima, salah satu peserta aksi.
Selain itu, mereka juga mengecam tindakan pembungkaman kritik terhadap seni, seperti pemberedelan lukisan dan pementasan teater di Bandung, serta pemblokiran lagu "Bayar Bayar Bayar".
"Banyak karya seni yang dibungkam karena mengandung kritik. Ini bukan sekadar soal seni, tapi tentang kebebasan berekspresi yang semakin terancam," tambah Bima.
BACA JUGA:Demo Indonesia Gelap, Mensetneg Akhirnya Temui Mahasiswa, Apa Hasilnya?
Pada pukul 14.35 WIB, sempat terjadi ketegangan kecil antara massa aksi dan aparat kepolisian yang berjaga di lokasi.
Ketegangan mereda setelah anggota dewan meninggalkan gedung DPRD, namun demonstran tetap bertahan untuk menyuarakan tuntutan mereka.
Lalu lalang mahasiswa saat aksi demonstrasi Indonesia Gelap di depan Kantor DPRD Jatim, Jalan Indrapura, Jumat, 21 Februari 2025.-Harian Disway-
Beberapa poin utama yang mereka desak adalah transparansi anggaran negara, pengembalian subsidi pendidikan, serta kebijakan ekonomi yang lebih berpihak pada rakyat kecil.
Hingga sore hari, massa aksi masih bertahan di depan gedung DPRD Jawa Timur, menunggu respons dari para wakil rakyat.
Mereka menegaskan bahwa perjuangan ini tidak akan berhenti hingga pemerintah menunjukkan keberpihakan nyata kepada masyarakat.
*) Mahasiswa magang dari UIN Sunan Ampel Surabaya dan Universitas Trunojoyo Madura