SURABAYA, HARIAN DISWAY – Demonstrasi bertajuk "Indonesia Gelap" kembali digelar di Surabaya pada Jumat, 21 Februari 2025.
Sejak pukul 10.15 WIB, puluhan mahasiswa dan masyarakat sipil telah berkumpul di depan kantor DPRD Jawa Timur, Jalan Indrapura, untuk menyuarakan berbagai tuntutan.
Para mahasiswa yang tergabung dalam aksi tersebut mengenakan pakaian serba hitam dan membawa berbagai poster bertuliskan kritik terhadap pemerintahan.
BACA JUGA:Demo Indonesia Gelap, Mensetneg Akhirnya Temui Mahasiswa, Apa Hasilnya?
Beberapa di antaranya bertuliskan Kata gue, pemerintahan tobat deh, udah mau Lebaran ini, Danantara: What a New Bullshit, serta Rakyat Diperas, Anggaran Pendidikan Dipangkas: Indonesia Emas?.
Demonstran membentuk dua kelompok dari arah barat dan timur sebelum akhirnya berkumpul di depan gedung DPRD Jawa Timur.
Mereka juga memutar lagu "Bayar Bayar Bayar" karya Sukatani yang sebelumnya ditarik dari platform musik karena berisi kritik terhadap institusi Polri.
Meski lagu tersebut berkumandang, aparat kepolisian yang berjaga hanya mengamati tanpa tindakan represif.
BACA JUGA:Golkar Komentari Aksi Indonesia Gelap: Wajar dan Dibutuhkan dalam Demokrasi
Aksi dimulai dengan orasi dari masing-masing kelompok secara bergantian menggunakan megafon.
Mereka menyoroti berbagai isu ketidakadilan, termasuk pemangkasan anggaran pendidikan, kenaikan harga bahan pokok, serta kebijakan pemerintahan yang dinilai semakin membebani rakyat kecil.
"Aksi ini diawali dengan orasi dan teatrikal, lalu dilanjutkan dengan salat Jumat. Setelah itu, kami akan melanjutkan aksi dan audiensi," ujar Thanthowy Syamsudin, koordinator aksi.
BACA JUGA:Puncak Demo Indonesia Gelap, BEM SI Geruduk Istana Bawa 9 Tuntutan
Pada pukul 13.46 WIB, demonstran menggelar aksi teatrikal yang menggambarkan berbagai peristiwa selama lebih dari 100 hari pemerintahan Prabowo Subianto.
Mereka menyoroti kebijakan yang dianggap tidak pro-rakyat, pembentukan "kabinet gemuk", serta upaya represif terhadap ekspresi seni yang mengandung kritik sosial.