Mengungkap Sejarah Hari Gizi Nasional Indonesia, Benarkah Jatuh pada 28 Februari?

Senin 24-02-2025,06:30 WIB
Reporter : Ilmi Bening
Editor : Heti Palestina Yunani

HARIAN DISWAY - Banyak orang yang mengira bahwa Hari Gizi Nasional Indonesia jatuh pada 25 Januari, tetapi ada juga yang menganggap bahwa peringatan ini bertepatan pada 28 Februari. Bukankah ini sangat membingungkan? 

Peringatan Hari Gizi Nasional Indonesia sangat penting peranannya untuk memberikan edukasi tentang pentingnya makanan bergizi seimbang. Mengingat, banyak dari masyarakat Indonesia saat ini masih berjuang agar bisa memakan makanan bergizi setiap harinya.

Penentuan Hari Gizi Nasional Indonesia yang ada pada 28 Januari dan 25 Februari ini mungkin akan membuat orang bingung untuk memilih wwaktu yang tepat dalam merayakan peringatan penting tersebut. Sebab itu, simak sejarah lengkapnya berikut ini supaya tidak bertambah pusing dan bingung:

BACA JUGA: Relawan Bakti BUMN Menginspirasi Siswa Merauke Lewat Edukasi dan Makanan Bergizi


Perayaan Hari Gizi Nasional indonesia jatuh pada 28 Februari atau 25 Januari, mana yang benar? Ini sejarah lengkapnya. - @badangizinasional.ri - Instagram

Peringatan Hari Gizi Nasional Indonesia Jatuh pada 28 Februari atau 25 Januari? 

Menurut sejarah yang tertulis dalam laman resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, upaya untuk memperbaiki gizi orang Indonesia sudah ada sejak lima tahun setelah Indonesia merdeka, tepatnya pada 1950.

Saat itu, Dokter J. Leimena selaku Menteri Kesehatan Republik Indonesia menunjuk Prof. Poorwo Soedarmo untuk mengelola Lembaga Makanan Rakyat (LMR). Kemudian, LMR membangun Sekolah Djuru Penerang Makanan (SDPM) pada 25 Januari 1951.

Tujuan pendirian SDPM adalah sebagai lembaga pemerintahan yang mencetak tenaga gizi di Indonesia. Perkembangan sumber daya manusia di bidang gizi semakin pesat. Bahkan, sampai saat ini sudah banyak lembaga perguruan tinggi yang berhasil memproduksi tenaga kerja di bidang gizi tiap tahunnya.

Sebab itu, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia akhirnya sepakat untuk menetapkan 25 Januari menjadi acara peringatan Hari Gizi Nasional Indonesia atau Hari Gizi dan Makanan Nasional. 

BACA JUGA: BGN Tak Larang Unggah Foto Makanan Program Makan Bergizi Gratis

BACA JUGA: Pentingnya Edukasi Makanan Sehat untuk Cegah Obesitas Anak

Meski begitu, beberapa sumber dari laman resmi lembaga kesehatan ada yang menyebutkan bahwa Hari Gizi Nasional Indonesia jatuh pada 28 Februari. Bahkan, tidak sedikit juga yang merayakan peringatan tersebut pada 28 Februari. Lalu, kapan waktu yang tepat untuk merayakannya?

Masyarakat bisa merayakan peringatan Hari Gizi Nasional Indonesia pada 25 Januari atau 28 Februari. Meski begitu, akan lebih tepat jika merayakannya pada 25 Januari sesuai dengan ketetapan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Jadi, sah-sah saja jika ingin merayakannya pada 28 Februari atau 25 Januari. Yang paling terpenting dalam peringatan ini adalah kesadaran masyarakat maupun tenaga gizi dalam menjaga asupan gizi makanan. Supaya, gizi anak Indonesia bisa terpenuhi.

Mengutip dari laman Kementerian Kesehatan RI, perkembangan ilmu tentang gizi di Indonesia saat ini telah berkembang dan berbeda dari era Prof. Poorwo Soedarmo yang masih menggunakan konsep 4 Sehat 5 Sempurna. Saat ini, Indonesia telah mengubah konsepnya menjadi PGS (Pedoman Gizi Seimbang).

Kategori :