Fenomena Sunrise Coffee Shop dan Social Capital

Selasa 25-02-2025,11:53 WIB
Oleh: Prof Rustinsyah *)

BACA JUGA: Workshop Waven Bucket Arrangement di Kopi Kalyan Ajak Peserta Temukan Ekspresi Diri

Menurut catatan, kedai kopi di Surabaya pada 2019 berjumlah 119, dan pada 2022  berjumlah 175. Sedangkan untuk tahun 2020 hanya 64. Itu belum termasuk kedai kopi pedagang kaki lima.

Target pasar atau pengunjung sebagian besar anak usia muda, orang merusia produktif yang sangat akrab dengan media sosial. Kedai kopi juga berkembang di daerah pedesaan.

Contohnya, warung kopi di pedesaan Bojonegoro menawarkan suasana syahdu yang sulit ditemui di tempat lain. Bangunan sederhana dengan meja kayu yang tertata rapi di pinggir sawah memberikan kesan alami.

BACA JUGA: Coffee Blonde, Paduan Bir dan Kopi Kintamani Kreasi Expat. Roaster dan Black Sand Brewery

Para pengunjung dapat menikmati secangkir kopi hitam khas lokal yang disajikan dengan teknik tradisional, memberikan rasa yang kuat dan autentik. Tak hanya itu, keramahan penduduk desa yang mengelola warung kopi ini turut menambah kehangatan suasana.

Mereka dengan senang hati berbagi cerita tentang kehidupan di desa dan tradisi setempat, menciptakan interaksi yang akrab dan penuh makna bagi para pengunjung. 

Dari salah satu fenomena meningkatnya kedai kopi, menurut Robert Putnam dalam bukunya Bowling Alone: The Collapse and Revival of American Community (2000).

BACA JUGA: Perbedaan Kopi Arabika dan Robusta, Mana yang Lebih Aman untuk Anda?

Ada penurunan social capital masyarakat di negara maju seperti Amerika Serikat. Interaksi, keterlibatan sosial pada masyarakat modern semakin berkurang. 

Penurunan social-capital dapat disebabkan perubahan pola pekerjaan, perubahan dalam media komunikasi, perubahan kondisi demografi, ketidakpercayaan terhadap institusi dan lain-lain.

Oleh karena itu kedai kopi menjadi satu ruang sosial yang mewadahi interaksi sosial sehingga dapat memperkuat ikatan antar-individu dan komunitas.

BACA JUGA: Pilih Kopi atau Teh? Mari Menelusuri Tradisi Minuman Lokal yang Mendunia

Di kedai kopi, orang bisa bisa saling bertemu muka, berinteraksi, tidak merasa terisolasi dan dapat memperkuat jaringan sosial. Mereka dapat  bercerita tentang pengalaman, bergurau sehingga menjadi teman yang akrab, saling memberikan informasi yang dapat memberikan manfaat.

Mereka sambil memanfaatkan teknologi informasi yang disedikan kedai kopi untuk mengakses berbagai hiburan, informasi penting sehingga adakalanya tidak terasa memakan waktu yang cukup lama. Kedai kopi sebagai tempat untuk menciptakan kreativitas.

Menurut Steven Johnson dalam bukunya Where Good Ideas Come From: The Natural History of Innovation (2010), inovasi-inovasi dapat dihasilkan dari interaksi berbagai faktor yang saling terkait, baik itu melalui jaringan kolaboratif, dari berbagai dimensi lainnya.

Kategori :