Asam jawa sendiri bukan berasal dari India. Melainkan dari Afrika tropis. Namun, sejak ratusan tahun lalu, tanaman itu telah dibudidayakan di India dan menyebar ke berbagai belahan dunia. Termasuk Asia Tenggara dan Timur Tengah.
Salah satu alasan mengapa tamer hindie begitu populer adalah perannya dalam tradisi Ramadan. Minuman itu menjadi pilihan utama saat berbuka puasa. Karena rasanya yang menyegarkan dan kemampuannya membantu menghidrasi tubuh setelah seharian berpuasa.
Paduan rasa asam dan manis dalam Tamer Hindie menjadikannya pilihan sempurna untuk menetralkan kolesterol setelah menikmati hidangan daging. -Pingki Maharani-Harian Disway
BACA JUGA: 9 Tradisi Unik Sambut Ramadan di Indonesia, Penuh Makna Sosial dan Spiritual!
Di Mesir, tamer hindie sering dijual oleh pedagang keliling. Ia membawa kendi besar berisi minuman itu. Tradisi tersebut masih bertahan hingga kini, terutama selama bulan Ramadan.
Tamer hindie memiliki warna coklat tua hingga merah gelap. Bergantung pada cara pembuatannya. Rasa minuman itu merupakan kombinasi unik dari keasaman ekstrak asam jawa, rasa manis dari gula atau madu, dan sedikit rasa pahit yang membuatnya semakin khas.
Beberapa versi tamer hindie juga menambahkan air mawar atau rempah-rempah untuk memperkaya aroma dan rasanya.
Biasanya, minuman itu disajikan dalam keadaan dingin dengan es batu. Menjadikannya pilihan sempurna untuk cuaca panas.
BACA JUGA: Manfaat Puasa Ramadan bagi Sistem Kekebalan Tubuh
Minuman itu telah dikonsumsi sejak berabad-abad lalu di Timur Tengah dan tetap populer hingga kini. Selain itu, tamer hindi juga memiliki akar sejarah yang kuat dalam perdagangan global. Karena asam jawa berasal dari Afrika dan menyebar ke Timur Tengah melalui India.
Selama bulan Ramadan, minuman itu menjadi salah satu pilihan utama untuk berbuka puasa. Karena dipercaya dapat membantu mengembalikan energi setelah seharian berpuasa.
Tamer hindie bukan sekadar minuman penyegar. Tetapi juga bagian dari sejarah dan budaya masyarakat Timur Tengah.
Dengan kombinasi rasa yang unik dan kaya tradisi, minuman itu tetap menjadi favorit. Terutama saat Ramadan.
BACA JUGA: Kemenag Siapkan Sejumlah Program untuk Wujudkan Ramadan Menyenangkan dan Menenangkan
Jika suatu hari berkesempatan mencicipi tamer hindie, jangan ragu untuk menikmatinya dalam keadaan dingin. Sensasinya menyegarkan. (*)
*) Mahasiswa magang dari prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Terbuka Surabaya.