Ledekan untuk Wali Kota Bekasi saat Banjir

Kamis 06-03-2025,22:07 WIB
Oleh: Djono W. Oesman

BACA JUGA:Begini Komentar Gubernur Jabar soal Istri Wali Kota Bekasi yang Ngungsi ke Hotel Bintang 4 saat Banjir Besar

BACA JUGA:Istri Wali Kota Bekasi Ngungsi ke Hotel Bintang 4 saat Banjir Besar, Netizen Geram

Adhianto: ”Seandainya saya dan keluarga tidak ke hotel dan tetap tinggal di rumah, kami kejebak banjir dalam rumah. Saya enggak bisa kerja. Terus warga bertanya: Ke mana Pak Wali, warganya kebanjiran kok Pak Wali gak kerja? Terus, ada warga menjawab: Oh, ada, kok… di dalam rumah.”

Wawancara wartawan dengan Adhianto itu mirip dialog dalam dagelan pertunjukan ludruk Surabaya. Seandainya itu ludruk, pemeran Adhianto akan berkata: ”Terus, karepmu aku sak keluargaku mbok kongkon ngungsi nang tendo pengungsian, ngono ta?

Tidak ada kejahatan dalam hal ini. Juga, bukan soal pejabat pamer kemewahan. Tidak. Yang ada, itu kondisi darurat. Dan, Adhianto sekeluarga, seperti halnya keluarga berduit lainnya, ogah mengungsi ke tenda penampungan. Seandainya pun dilakukan, bakal ada saja warga yang mengira itu panjat sosial, atau sok miskin, atau pencitraan.

BACA JUGA:BMKG Peringatkan Hujan Lebat hingga 11 Maret, Waspada Potensi Banjir dan Cuaca Ekstrem

BACA JUGA:Banjir di Bekasi, Laga Persija vs PSIS Dipindah ke Tangerang 5 Maret

Kuncinya pada banjir. Pada Selasa, 4 Maret 2025, Jabodetabek banjir parah. Di wilayah Perumahan Duren Jaya, Bekasi, ketinggian banjir sampai 3 meter. Di Villa Jatirasa, Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Bekasi, banjir setinggi plafon rumah. 

Itu karena Sungai Cikeas meluap akibat kiriman air dari Bogor. Luapan air sungai membuat tanggul jebol. Maka, banjir pada Selasa dini hari, 4 Maret 2025, melibas rumah warga dengan sangat cepat. 

Ratusan mobil yang parkir di Mal Mega Bekasi terendam sampai atap. Pada Selasa siang, 4 Maret 2025, ratusan orang yang berkunjung ke mal itu terjebak dalam mal karena dikepung banjir setinggi itu. 

Kini Gubernur Jakarta Pramono Anung dipusingkan banjir. Pengamat, anggota DPRD, juga masyarakat, menyarankan aneka ragam mengatasi banjir. Seolah itu hal baru. Padahal, sejak Indonesia merdeka, Jakarta sudah banjir. Gubernur demi gubernur berganti, tak mengatasi masalah. 

Tapi, jangan salah. Di London, Inggris, pun ada banjir. 

Dikutip dari The Guardian, 20 Februari 2022, berjudul London flooding poses ”significant risk” unless immediate action taken, diungkapkan bahwa Kota London banjir parah pada 13 Juli 2021.

Diungkapkan, menurut laporan Gugus Tugas Dewan London yang diterbitkan Februari 2022, bahaya banjir London sangat parah. Karena tidak ada rencana menyeluruh atau otoritas untuk mengatasi meningkatnya ancaman banjir di kota itu.

Dalam analisisnya tentang gangguan di seluruh kota yang terjadi 13 Juli 2021, ketika hujan deras melanda London beberapa kali, kelompok tersebut mengatakan bahwa hujan rata-rata lebih dari sebulan turun di kota itu dalam waktu satu jam pada beberapa hari-hari yang berbeda. 

Tercatat, ketinggian air 48,5 mm, hujan turun di Shepherd’s Bush dalam waktu satu jam pada 12 Juli 2021. Padahal, curah hujan rata-rata untuk bulan itu adalah 46,8 mm.

Kategori :