Bukan kejahatan, Wali Kota Bekasi Tri Adhianto dan keluarga pindah ke Hotel Horison Bekasi saat rumah mereka kebanjiran. Itu dihebohkan warganet. ”Enak ya wali kota. Rumahnya kebanjiran nginep di hotel. Lah warganya? Sengsara,” tulis Maudy Asmara, warganet. Itu ditimpali warganet lain yang bernada mencemooh wali kota.
REPOT memang warganet kita. Jika ada pejabat korupsi, diam saja. Eh, ada kejadian begitu, heboh. Mungkin mereka pikir, jika rumah wali kota kebanjiran, mereka semestinya mengungsi ke tenda pengungsian. Atau, ke rumah saudaranya.
Komen itu disusul komen akun @esse: ”Ini mencerminkan pemimpin tidak empati terhadap penderitaan rakyat. Seharusnya bersama rakyatnya dalam kondisi sulit seperti ini. Parah.”
Intinya, Wali Kota Bekasi Tri Adhianto diledek warganya.
BACA JUGA:Update Daftar Wilayah Terdampak Banjir Bekasi, BMKG Segera Modifikasi Cuaca
BACA JUGA:Banjir Bekasi Sampai 3 Meter, Ratusan Rumah Terendam, Warga Dievakuasi dengan Perahu Karet
Terus, apa kata Wali Kota Bekasi Tri Adhianto saat diminta tanggapan oleh wartawan, Rabu, 5 Maret 2025?
Adhianto: ”Ya… Kami menginap di hotel. Ceritanya, Senin (3 Maret 2025) sejak jam 10 malam saya berada di lapangan memantau banjir. Lalu, jam dua dini hari saya pulang. Masih hujan deras. Ternyata rumah saya kebanjiran. Air masuk rumah sekitar 60 sentimeter. Maka, saya membawa istri dan anak perempuan saya.”
Dalam perjalanan mobil meninggalkan rumahnya di kompleks perumahan Kemang Pratama Bekasi, Adhianto dan istrinya, Wiwik Hargono, berdiskusi, hendak mengungsi ke mana? Akhirnya diputuskan ke hotel bintang empat itu.
Adhianto: ”Lokasi hotel itu kami pilih karena dekat dengan lokasi pemantauan banjir. Tiba di hotel, istri saya juga memasak untuk dibagikan kepada warga korban banjir.”
BACA JUGA:Kurangi Risiko Banjir Jabodetabek, BMKG Pastikan Operasi Modifikasi Cuaca Berjalan 24 Jam
BACA JUGA:Banjir Jabodetabek, BRI Peduli Turun Tangan Bantu Pemulihan Warga Terdampak
Dilanjut: ”Jadi, sewaktu saya pulang dan kondisi banjir segitu, saya perkirakan perumahan itu bakal kebanjiran parah. Kami menginap di hotel cuma untuk tidur.”
Ditanya wartawan, mengapa Adhianto memilih tinggal di hotel? Dijawab: ”Lha, terus saya tanya, sebaiknya saya dan keluarga menginap di mana?”
Wawancara terhenti. Mereka sama-sama terdiam. Wartawan rupanya terpengaruh komen warganet yang menggiring agar wali kota dan keluarga ikut bersama warga yang rumah mereka kebanjiran. Tapi, wartawan tidak menanggapi pertanyaan Adhianto itu.