RAMADAN dan Idulfitri 1446 Hijriah ini akan berat. Bukan karena ibadah puasanya. Tetapi, ekonomi masyarakat yang terus tertekan. Daya beli pun mulai turun. Kondisi itu pun akan mengancam pertumbuhan ekonomi Indonesia dari target awal yang tumbuh 5,2 persen.
Pemerintah Indonesia mulai sadar dengan ancaman tersebut. Karena itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membuat berbagai stimulus untuk merangsang daya beli masyarakat. Sehingga akan berdampak positif dengan pertumbuhan ekonomi nasional.
Ada tiga stimulus yang dijalankan dalam Ramadan kali ini. Yaitu diskon harga tiket pesawat, diskon tarif tol, dan diskon belanja. Kebijakan-kebijakan itu disusun untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi serta memastikan stabilitas makroekonomi.
Kondisi itu pun terlihat dari beberapa pusat perbelanjaan di Surabaya. Di hari keenam bulan Ramadan tahun ini, mal masih terlihat sepi.
Pengunjung memilih aparel di bazar Pink Party di Tunjungan Plasa 1 Surabaya 6 Februari 2025.-Boy Slamet-
“Di beberapa mal di grup kita ini, masih terlihat sepi. Pengunjungnya sih banyak. Tetapi, daya belinya rendah. Mereka hanya lihat-lihat,” kata Direktur Marketing Pakuwon Group Sutandi Purnomosidi, saat dihubungi Harian Disway, Kamis, 6 Maret 2025.
BACA JUGA:Euforia Sincia Run 2025, Lautan Merah Emas di Pakuwon City Mall
BACA JUGA:RE/MAX Eagle Pakuwon City Rayakan Ulang Tahun ke-3 dengan Semangat
Di kondisi ekonomi yang tidak menentu saat ini, Sutandi masih optimistis daya beli masyarakat masih bisa tinggi. Kenaikan daya beli masyarakat ia prediksi terjadi di minggu kedua sampai minggu ketiga bulan Ramadan.
“Biasanya memang kalau awal Ramadan pasti sepi. Biasanya minggu kedua dan ketiga. Akhir pekan ini mulai naik. Mulai angka kunjungan dan daya beli pengunjung. Puncaknya di minggu ketiga. Karena, THR sudah mulai cair saat itu. Itulah booster-nya,” ungkapnya.
Ia menargetkan, kunjungan di seluruh mall Pakuwon Group, tahun ini mengalami kenaikan 20 persen dari tahun lalu. “Ini momennya. Karena, momen berikutnya masih lama: libur sekolah dan natal serta tahun baru. Ekonominya bisa digenjot melalui daya beli masyarakat. Efisiensi dari pemerintah ini sangat terasa sekali,” bebernya.
Ia mengungkapkan, di hari normal kunjungan di Pakuwon Mall berdasar perhitungan jumlah mobil sebanyak di hari biasa bisa mencapai 11 ribu mobil. Sementara di akhir pekan bisa 18-20 ribu mobil. Kalau di Tunjungan Plaza, weekday di kisaran 7-8 ribu mobil. Sementara di weekend, kisarannya 12-13 ribu mobil.
Pembeli di Platinum Market di Pusat Mode Tanah Abang (PMTA) sedang melihat dagangan. -disway.id-
“Kalau dari angka itu, puncak kunjungan Ramadan dan Idulfitri nanti bisa naik di kisaran 10-20 persen. Karena itu, di masing-masing mall di bawah naungan Pakuwon Group pastinya akan melakukan berbagai program untuk meningkatkan kunjungan dan daya beli masyarakat,” ungkapnya.
Kondisi yang sama juga terjadi di Grand City Mall. Marcom Manager Grand City Mall and Convex Iwan Wijaya sepakat dengan Sutandi Purnomosidi. Peningkatan kunjungan ke mal baru akan terjadi pada minggu kedua dan ketiga Ramadan.